Mohon tunggu...
Riska W Andiani
Riska W Andiani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2012/2013

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nikmatnya Kuliner di Angkringan Mbah Darso

6 Januari 2014   20:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis mengenai angkringan Mbah Darso berarti bernostalgia ketika saya masih praktek industry di kawasan gedong kuning bersama teman-teman saya. Rumah saya memang tidak terlalu jauh dari angkringan mbah darso tetapi saya baru datang pertama kali pada saat tahun 2011 sekitar bulan September atau sekitar awal angkringan ini ada. Waktu itu angkringannya sepi sekali, hanya ada satu dua pengunjung. Sehingga saya dan teman-teman bisa menikmati suasana sepi secara leluasa. Angkringan ini memang sangat cocok buat nongkrong bersama teman-teman.

Letaknya hampir tidak terlihat karena agak tersembunyi tapi jika sudah masuk didalamnya, angkringan ini terasa berbeda. Tidak seperti angkringan pada umumnya yang ada di tepi jalan. Tapi angkringan yang berada di jln. Wonocatur, Banguntapan ini benar-benar angkringan modern. Kenapa modern? Karena angkringan ini selain luas, ada juga tempat lesehan nyaman, dan beberapa bangku dan meja yang ada di taman yang sejuk. Kesan tradisional jawa juga ada di tempat ini, gerobak, meja dan bangku terbuat dari kayu halus dan tempat makanannya dibuat dari kendi atau anglo. Warung angkringan yang dulu identik dengan warungnya orang-orang kelas bawah sekarang diangkat menjadi warung kelas menengah atas.

Yang masih mencirikan angkringan adalah gerobak besar yang lengkap dengan makanannya. Jika angkringan biasanya ada nasi kucing, gorengan, dan lauk pauk pada gerobak, tapi gerobak disini terdapat macam-macam sayuran, lauk, jajanan yang seperti ada di rumah makan kebanyakan. Bahkan ada juga menu nasi bakar special seperti direstoran. Harga seporsinya cuma Rp.4000, 00. Lauknya dapat memilih sendiri, seperti aneka sate kerang, telur puyuh, brutu ayam, hati ayam dan keong. Lauk tahu-tempe maupun aneka gorengan juga ada.

Minumanya pun tidak kalah menarik dan unik. Ada wedang jahe secang yang dibuat dari rempah-rempah yang dipadukan menjadi satu dengan harga Rp.2500, 00, ada juga wedang ronde dengan butiran kacang yang dihargai Rp.4000,00.

Menariknya lagi ada fasilitas hotspot sehingga bisa online setiap saat sambil makan di angkringan. Jika angkringan biasa buka pada saat zuhur atau selepas maghrib. Angkringan ini buka pada jam 10 hingga tengah malam. Terdapat daftar harga terpampang didinding yang harganya agak sedikit mahal dari angkringan pada umumnya namun masih terjangkau untuk mahasiswa.Tetapi harganya cukup setara karena angkringannya seperti standar cafe dengan menikmati suasana disana. mungkin lebih beli suasana.

Meskipun angkringan merupakan bisnis kecil dan sederhana, namun angkringan mbah darso ini merupakan angkringan dengan strategi pemasaran yang jitu. Sekarang angkringan mbah Darso sudah membuka beberapa cabang lain di jogja. Tak heran karena semenjak beberapa bulan kunjungan pertama saya, angkringan itu mulai dikenal dan sudah ramai. Dari orang tua hingga anak muda suka berkunjung disana.

Angkringan yang dulunya untuk orang kelas menengah bawah sekarang jauh berbeda. Angkringan kini berubah menjadi tempat nongkrong yang nyaman di mana bertemunya kalangan dari berbagai dimensi sosial, semacam tidak ada kasta dan kesenjangan ekonomi di sana. Tidak ada promosi besar-besaran yang dilakukan. Namun sepertinya pelanggan sendiri yang membuat promosi. Dari situs banyak yang mengulas mengenai angkringan mbah darso ini.

Sebenarnya di jogjakarta sendiri angkringan modern memang sudah banyak. Seperti angkringan raminten dengan konsep pelayanan restonya. Tidak heran angkringan menjadi salah satu destinasi bisnis dikalangan wiraswasta. Bahkan konsep angkringan modern bisa menuai lebih banyak keuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun