Kampung prawirotaman disebut juga kampung turis. Kampung Prawirotaman terletak sekitar lima kilometer dari pusat kota Yogyakarta, bisa menjadi alternatif wisata saat berkunjung ke Yogyakarta. Meski bernama kampung, jangan mengira tempat ini ada di pelosok. Justru tempatnya sangat strategis tak jauh dari Malioboro.
Sebenarnya kampung prawirotaman sudah ada sejak sekitar abad ke-19. Dulu banyak penginapan yang dipakai oleh pedagang Pasar Bringharjo. Lalu sekitar tahun 1970-an, pariwisata di Yogyakarta mulai berkembang. Prawirotaman menjadi pusat penginapan para turis, baik turis domestik maupun mancanegara. Nah jadilah kampung prawirotaman sebagai kampung turis atau kampung bodypacker karena hampir setiap saat banyak dikunjungi para wisatawan asing yang menginap di hotel-hotel di kawasan ini.
Memasuki kawasan Prawirotaman, akan disambut dengan nuansa kampung di tengah kota. Mulai dari lalu lalang kendaraan hingga sapaan warga yang umumnya dapat berbahasa Inggris. Sederetan penginapan dengan keunikan rancang bangunnya, mulai Jawa klasik hingga hotel masa kini, ada di kawasan ini. Penginapan lebih murah dapat dijumpai di bagian dalam kampung.
Ada tiga bagian kawasan dari kampung ini. Uniknya satu kawasan dan kawasan lainnya berbatasan dengan pasar, sementara kawasan yang ke tiga berada paling selatan. Prawirotaman satu merupakan kawasan yang selalu ramai. Biasanya menjadi buruan turis "ransel punggung"/ "Backpacker". Ketika malam lampu remang-remang memerangi kampung, paginya disambut oleh keriuhan lagu-lagu dangdut, yang menjadi ciri khas musik Indonesia
Di antara Prawirotaman 1 dan 2 ada pasar Prawirotaman. Seperti tradisi pasar lokal di Yogyakarta dan banyak tempat lain, pasar ini merupakan pasar pagi. Banyak turis "backpacker/ ransel punggung" yang berbelanja dan makan di sini. harganya yang murah dan rasa makanan lokal yang khas menjadi pengalaman unik tersendiri.
Karena banyak turis yang menginap di sini, fasilitasnya pun mulai beragam. Penginapan berderet sepanjang jalan. Disini juga bisa ditemukan toko-toko benda seni atau artshop. Toko penjual souvenir juga tersedia. Dari menjual souvenir patung-patung, kain tenun, batik, dan aneka kerajinan. Banyak turis yang sering datang ke toko. Ada gelang, patung primitif, topeng, patung, batik, gantungan kunci dan sebagainya.
Paling selatan dari kawasan ini ialah kawasan Prawirotaman Tiga. Sebuah kawasan perkembangan dari Prawirotaman satu dan dua. Lebih banyak rumah penduduk di sini. Karakternya sama di kawasan utaranya, rumah warga rapat-rapat dengan jalan berkelok.
Bingung dengan kendaraan untuk berkeliling kota? Anda tinggal pilih, mau naik taksi, bis, atau andong. Becak pun berderet siap mengantar penumpang. Tapi kalau ingin menyewa kendaraan sendiri, di kampung turis juga banyak tempat penyewaan kendaraan, mulai dari sepeda hingga mobil.
Selain itu, kesitimewaan lain di Kampung Prawirotaman dibandingkan kampung lain adalah sebagian besar tukang becak di kawasan ini pandai berbahasa Inggris, bahkan ada tukang becak yang menggunakan situs jejaring sosial facebook untuk menawarkan jasanya kepada wisatawan asing yang ingin berkeliling kota Jogja.
Segala fasilitas untuk turis memang tersedia di kampung prawirotaman. Ada pusat informasi turis, agen tiket perjalanan, toko buku, tempat penukaran uang, toko souvenir, ATM, money changer, dan book shop yang menjual buku lokal maupun buku impor. Disini juga ada toko dan pabrik batik. Pengunjung bisa belajar membatik.
Banyak juga warung dengan makanan murah, abik menu lokal maupun internasional yang disajikan di sini. Bahkan ada juga restoran dan kafe yang berderet di sepanjang jalan. Menu yang ditawarkan tidak hanya menu makanan khas Yogyakarta, tapi menu mancanegara juga tersedia. Kafe dan restoran yang ada Kampung Prawirotaman ini, menyajikan suasana kafe ataupun resto yang bergaya ala Eropa dengan nuansa klasik ataupun modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H