Pencatatan atau pembukuan diperlukan dalam bisnis karena mereka membantu wirausahawan untuk menghindari menetapkan tujuan yang tidak dapat dicapai dengan sumber daya keuangan yang terbatas. Akan tetapi, dalam proses pembuatan pembukuan terdapat banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM.
Salah satu permasalahan dari UMKM dalam aspek keuangan adalah tidak adanya pencatatan sistematis dan berkelanjutan sehingga ukm kesulitan dalam pengelompokan aset dan mengetahui posisi keuangan usaha. Kinerja dari sebuah usaha akan terhambat jika UMKM tidak mampu mengelola keuangan dengan baik, dan UMKM akan mengalami kesulitan dalam mengakses keuangan.Â
Dalam rangka mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menyelenggarakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022. SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi. Hasil SNLIK 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2019 yang hanya 38,03 persen.Â
Literasi keuangan digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai alat serta teknologi digital dalam mengelola keuangan. Dalam era digital saat ini, literasi keuangan digital sangat penting untuk membantu individu dan usaha dalam membuat keputusan keuangan yang bijaksana dan terinformasi.  Literasi  keuangan  sangat  penting bagi   pelaku   ukm   dalam   mengelola keuangan  usahanya,  sehingga  mereka harus  memiliki  literasi  keuangan  yang baik.Â
Kelompok KKN BBK 4 Universitas Airlangga Desa Sumbersewu yang beranggotakan sepuluh orang, yaitu Heru Dwi Cahyono (FTMM), Lucky Nastity Puji Astriany (FEB), Ariadna Sopia Miranda (FST), Milatus Sholiha (FISIP), Riska Anindya Novianti (FKp), Enggar Dwika Okfita (FIKKIA), Nandina Salsa Billa (FEB), Akhdan Alfian Fahriansyah (FISIP), Gede Nayaka Baswara (FTMM), Muhammad Hanief Mahendra (FPsi) yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Eka Saputra, S. Pi., M.Si., memiliki inisiatif untuk meningkatkan literasi keuangan digital dengan menciptakan sebuah website yang dapat digunakan untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan suatu usaha, sehingga memudahkan dalam men-tracking keuntungan atau kerugian yang diperoleh.
Program Kerja Klik Cerdas Finansial dilaksanakan dalam rangka membantu pelaku UMKM di Desa Sumbersewu agar dapat memiliki pencatatan keuangan yang baik bagi usahanya. Pencatatan keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap bisnis atau usaha, termasuk untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Pencatatan Keuangan yang baik dapat membantu pelaku UMKM untuk memantau dan mengevaluasi kesehatan keuangan mereka secara teratur. Dengan mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi, pemilik usaha dapat melihat dengan jelas berapa pendapatan yang diterima, berapa biaya yang dikeluarkan, dan bagaimana posisi keuangan saat ini.
Hal tersebut penting untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola keuangan sebuah bisnis. Pencatatan keuangan yang baik juga dapat membantu dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, termasuk alokasi dana untuk pengeluaran operasional, investasi, dan pengembangan bisnis.
Program Kerja Klik Cerdas Finansial dilaksanakan menggunakan sebuah website yang berisikan tabel pemasukan pengeluaran yang terintegrasi dengan Microsoft Excel untuk memantau pendapatan dan pengeluaran para UMKM di Desa Sumbersewu sehingga mereka bisa melihat penjualan mereka rugi atau untung pada hari itu. Para anggota dari Kelompok KKN memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM dalam menjalankan website tersebut dan bisa digunakan oleh para pelaku UMKM dalam kegiatan usahanya.