Yo, sobat IT! Kalian pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya Aljabar Linear, kan? Mata kuliah yang satu ini emang kadang bikin pusing tujuh keliling, tapi ternyata perannyakeren abis dalam Teknik Informatika. Jadi gini, meski Aljabar Linear kadang bikin kita mikir keras sampe berkerut dahi, ternyata ilmu ini punya banyak manfaat yang nggak main-main. Salah satu manfaat dari Aljabar Linear dalam dunia IT adalah Pengolahan Citra Digital. Apa hubungan antara Aljabar Linear dengan citra digital?? Yukk simak pembahasannya.
Aljabar Linear merupakan mata kuliah yang harus diambil oleh mahasiswa Teknik Informatika. Aljabar Linear mempunyai peran penting dalam memberikan kompetensi berupa pengetahuan dan kemampuan dasar guna memformulasikan permasalahan-permasalahan dalam bentuk matematis yang akan diselesaikan dengan menggunakan komputasi. Aljabar Linear adalah bidang studi matematika yang mempelajari ruang vektor dan transformasi linear di dalamnya. Ini melibatkan konsep-konsep seperti matriks, vektor, determinan, dan sistem persamaan linear. Aljabar Linear memiliki hubungan yang erat dengan pengolahan citra digital karena banyak konsep dan teknik dalam aljabar linear yang digunakan secara luas dalam analisis, pemrosesan, dan manipulasi citra digital.
Citra Digital
Citra adalah suatu gambaran atau kemiripan dari suatu objek. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer, sehingga tidak bisa diproses oleh komputer secara langsung. Tentu agar bisa diproses di komputer, citra analog harus dikonversi menjadi citra digital. Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer. Sedangkan citra yang dihasilkan dari peralatan digital (citra digital) langsung bisa diolah oleh komputer. Mengapa? Penyebabnya karena di dalam peralatan digital terdapat sistem sampling dan kuantisasi. Sedangkan peralatan analog tidak dilengkapi kedua sistem tersebut . Sampling membagi citra menjadi M baris dan N kolom, sehingga menghasilkan citra diskrit. Pertemuan antara baris dan kolom disebut piksel. Sedangkan kuantisasi mengubah intensitas citra menjadi intensitas diskrit, memungkinkan pembentukan gradasi warna. Kombinasi kedua sistem ini menciptakan citra digital yang bisa diproses oleh komputer. Kedua sistem inilah yang bertugas untuk memotong-motong citra menjadi M baris dan N kolom (proses sampling) sekaligus menentukan besar intensitas yang terdapat di titik tersebut (proses kuantisasi), sehingga menghasilkan resolusi citra yang diinginkan.
Representasi Citra Digital
Representasi citra digital adalah sebuah aktivitas dalam kegiatan pengolahan citra digital, dimana kegiatan ini merupakan proses menampilkan kembali suatu citra yang telah melalui tahap digitizing (proses pengubahan bentuk citra analog ke dalam format digital agar mampu dilakukan proses manipulasi oleh komputer) dengan cara mencacah gambar tersebut dalam bentuk titik-titik warna yang ditandai dengan angka yang menunjukkan tingkat kecerahanwarna tersebut, kemudian dipetakan dengan menggunakan sistem koordinat.Â
Tipe Citra
1. Â Citra Biner
Citra biner (binary image) adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai warna yaitu, hitam dan putih. Citra biner merepresentasikan citra hanya dengan satu warna.
2.  Citra Grayscale (Skala Keabuan)
Citra grayscale merupakan citra yang menggunakan tingkatan warna abu-abu. Citra grayscale menyatakan nilai intensitas tiap piksel dengan nilai tuggal, dimana setiap piksel komponen merah, hijau, dan biru mempunyai intensitas yang sama. Intensitas nilai citra grayscale berkisar antara 0 sampai 255.
3. Â Citra Warna (True color)
Citra warna merupakan citra dengan campuran warna, dimana setiap piksel yang terdapat pada citra merupakan kombinasi dari tiga warna dasar RGB (Red, Green, Blue). Setiap warna dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang setiap warna memiliki gradasi sebanyak 255 warna.
Jadi, Aljabar Linear memang manfaatnya gahar banget dalam dunia Teknik Informatika, terutama dalam pengolahan citra digital. Kita bisa konversi citra analog jadi citra digital yang bisa diolah komputer, lhoo! Gimana caranya? Nah, ini gara-gara adanya sistem sampling dan kuantisasi di peralatan digital. Jadi, dengan dua sistem itu kita bisa memotong-motong citra jadi bagian-bagian diskrit dan menentukan intensitasnya. Hasilnya, kita punya citra digital yang bisa diolah sesuai kebutuhan kita. Gak heran, kan, kalo Aljabar Linear jadi andalan banget dalam membuat dunia citra digital jadi makin canggih dan mantap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H