Mohon tunggu...
Healthy

Demam Berdarah Mewabah di Kecamatan Dramaga Bogor

6 Maret 2019   13:10 Diperbarui: 6 Maret 2019   13:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit medular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. Demam berdarah akan menyebabkan demam tinggi, ruam, nyeri otot dan sendi. Demam berdarah yang parah, akan menyebabkan pendarahan serius seperti penurunan tekanan darah yang tiba-tiba yang dapat menyebabkan kematian.

Memasuki peralihan cuaca (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, berdampak terhadap kondisi kesehatan masyarakat Kecamatan Dramaga. Kesehatan di musim pancaroba ini sangatlah tidak tentu, seperti yang terjadi di kecamatan Dramaga Bogor. Khususnya daerah Sinarsari dan Purwasari, terdapat beberapa orang yang terjangkit wabah demam berdarah, khususnya anak-anak.

Inne selaku Kasi Pemberdayaan Kesejahteraan Masyarakat menyatakan, penyakit demam bedarah di Kecamatan Dramaga ini mewabah karena musim pancaroba. Demam berdarah di Kecamatan Dramaga tidak menimbulkan korban jiwa, dan semuanya bisa tertangani dengan baik karena fasilitas di puskesmas sudah memfasilitasi masyarakat.

Beliau menyatakan ada faktor lain yang menyebabkan penyakit demam bedarah mewabah disejumlah kecamatan Dramaga. "faktor lain yang menyebabkan demam berdarah dimulai dari rumah tangga, karena kurangnya pola pemahaman hidup sehat oleh masyarakat seperti buang sampah, air yang menggenang, air yang tidak mengalir di wilayah pertanian yang menyebabkan pertumbuhan jentik-jentik" ujar Inne.

Menanggapi hal tersebut, seperti yang dikatakan oleh beliau, puskesmas dan Kecamatan Dramaga sudah berupaya melakukan fogging, sosialisasi, dan menyebarkan pamflet-pamflet kepada masyarakat untuk menanggulangi penyakit demam berdarah. Serta memberikan cara atau tips untuk mencegah penyakit demam berdarah seperti sosialisasi pola perilaku masyarakat yang bersih, kerja bakti untuk bersih-bersih, pemberantasan jentik-jentik, 3M (menutup, menguras, dan mengubur), menguras air yang menggenang, membuang sampah pada tempatnya untuk meminimalisir pertumbuhan jentik-jentik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun