Mohon tunggu...
Riska Triyani
Riska Triyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya seorang mahasiswa hukum yang gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengapa Palestina Masih Belum Merdeka?

21 November 2023   22:33 Diperbarui: 21 November 2023   22:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik antara Palestina dan Israel kembali mencuri perhatian masyarakat di dunia dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini dipicu oleh serangan Hamas Palestina terhadap Israel di wilayah selatan jalur Gaza pada Sabtu, 7 Oktober 2023 kemarin. Serangan ini terjadi diduga untuk membalas berbagai serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama bebeberapa tahun lalu.

Konflik Palestina dan Israel hingga saat ini masih terus berlangsung. Mengikut data terkahir, korban akibat konflik ini sekitar 13.300 orang penduduk Palestina tewas. Diantaranya 5.600 anak-anak,3.550 perempuan,201 staf medis, 22 anggota tim penyelamat pertahanan sipil, dan 60 jurnalis. Sementara itu, korban tewas di Israel sekitar 1.200 orang. Sungguh miris melihat keadaan di Palestina yang semakin parah. Para tentara Israel secara membabibuta menyerang tanpa belas kasihan. Tak ada target tertentu bagi mereka. Semua kalangan tanpa kenal usia sanggup mereka serang.

Sayangnya, di tengah kondisi perang seperti ini, pihak rumah sakit di Gaza mengalami kendala besar saat membantu korban. Kendala ini yaitu obat anestesi untuk operasi korban menjadi langka. Sehingga para tenaga medis terpaksa melakukan operasi untuk para korban tanpa menggunakan anestesi. Dengan obat-obatan seadanya mereka mampu melalui pengobatan yang begitu menyakitkan. Rintihan kesakitan para korban terdengar jelas bersahutan dengan suara tembakan dan serangan dari Israel.

Seakan tak puas hati, Israel kembali menyerang. Setelah memorak-porandakan RS Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, Israel kini menyerang Rumah Sakit Indonesia Gaza. Korban-korban kembali berjatuhan. Bahkan WNI yang menjadi relawan di sana juga ikut menjadi korban.

Tentunya kita bertanya-tanya, mengapa dunia masih saja bungkam dan tidak sanggup untuk menghentikan konflik ini? Padahal negara-negara di dunia memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan Israel itu sendiri.

Secara politik internasional, dukungan negara tertentu kepada negara lain itu sah-sah saja. Namun harus dipahami bahwa kekejaman dan penjajahan yang dilakukan Israel sudah melampaui batas kemanusiaan sehingga harus segera dihentikan oleh negara-negara di dunia terutama PBB.

Ada banyak alasan mengapa negara-negara besar masih belum bisa membantu sepenuhnya Palestina dari serangan Israel. Negara-negara di dunia memperhitungkan kedudukan dan pengaruh Israel terhadap kondisi dunia. Pertimbangan tersebut merujuk kepada kekuatan persenjataan serta teknologi mutakhir yang dimiliki Israel.

Dukungan Amerika Serikat terhadap Zionis juga menjadi alasan bagi negara lain untuk tidak ikut campur  ke dalam konflik itu. Israel memiliki dukungan dari negara-negara besar khususnya Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang lain. Bahkan, negara di luar Amerika Serikat dan Eropa juga menjalin kerja sama langsung dengan Israel. Sebagai imbalan, negara zionis tersebut menanamkan investasi dalam jumlah besar. Sehingga mereka masih belum sanggup lepas dari kerja sama dengan Israel.

Dan hingga kini belum ada dukungan secara menyeluruh dari negara-negara di dunia untuk menyelesaikan permasalahan antara Palestina dan Israel ini. Korban jiwa yang terus bertambah seiring berjalannya konflik ini menjadi bukti nyata kekejaman Israel. Bantuan-bantuan yang telah diusahakan dari berbagai negara masih belum cukup membantu penduduk Palestina untuk mengatasi permasalahan tersebut. Bahkan akses untuk memasuki wilayah Gaza telah ditutup oleh Israel sehingga kiriman bantuan tidak dapat masuk dengan bebas. Terlepas dari dampak konflik peperangan, rakyat Palestina mengalami permasalahan internal terdampak konflik, salah satunya kurangnya fasilitas umum karena kerusakan akibat konflik seperti rumah sakit. Sehingga korban tidak dapat ditangani dengan intensif. Selain itu rakyat Palestina juga mengalami kekurangan bahan pangan sehingga menderita kelaparan. Tidak ada lagi tempat aman bagi masyarakat Palestina untuk beristirahat. Tak ada lagi kegembiraan di depan mata mereka. Namun mereka hanya dapat meyakinkan hati akan datangnya keajaiban dari Tuhan YME.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun