MENGINGAT SEJARAH PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW
     Nabi Muhammad SAW semula berdakwah di Mekah, kemudian hijrah ke Madinah, membentuk masyarakat Islam di sana. Beliau wafat di Madinah dalam usia 62 tahun (571-632 M). Nabi Muhammad SAW lahir di Kota Mekah pada tanggal 12 Rabiulawal tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah, karena pada tahun itu Kota Mekah diserang oleh pasukan tentara penunggang Gajah, dipimpin oleh Abrahah. Tujuannya, mereka akan menghancurkan Ka'bah. Namun, sebelum tercapai, mereka sudah dihancurkan oleh Allah dengan mengirimkan burung ababil yang menjatuhkan batu-batu pijar kepada mereka. Nabi Muhammad SAW adalah keturunan suku Quraisy. Ayahnya bernama Abdullah, sudah meninggal dunia sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Ibunya bernama Sitti Aminah.Â
     Pada umumnya penduduk Kota Mekah, terutama golongan bangsawan, menitipkan dan menyusukan bayi mereka kepada wanita desa. Tujuannya, agar bayi itu dapat berbicara bahasa murni dengan baik. Demikianlah, Nabi Muhammad SAW diserahkan kepada seorang perempuan bernama Halimah untuk disusui. Nabi Muhammad SAW diasuh dan dibesarkan sampai berusia 5 tahun.Â
     Pada masa kecil, Nabi Muhammad SAW mengalami kejadian luar biasa saat bersama Ibu susunya, Halimah. Ketika Rasulullah SAW dan anak Halimah, Abdullah, sedang mengembala kambing, tiba-tiba ada malaikat mendekatinya, lalu membawa Nabi Muhammad SAW menjauh dari tempat menggembala, lalu membelah dadanya dan membersihkan hatinya. Lalu Abdullah menghampiri Ibu Halimah dalam keadaan tergopoh-gopoh dan menangis, menceritakan bahwa Rasulullah SAW ditangkap oleh dua orang berpakaian putih yang kemudian membaringkannya dan membelah perutnya.
     Setahun kemudian kira-kira enam tahun, beliau dibawa oleh ibunya ke Madinah. Selain untuk diperkenalkan kepada saudara-saudaranya, juga untuk menziarahi makam ayahnya. Dalam perjalanan pulang Ibu Aminah jatuh sakit di suatu desa bernama Abwa dan meninggal dunia. Lalu Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya yang bernama Abdul Muththalib. Pada waktu itu usia Abdul Muththalib mendekati 80 tahun. Tetapi, keadaan itu tidak berlangsung lama. Sebab, dua tahun kemudian kakek yang baik hati meninggal. Nabi Muhammad SAW setelah itu diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Bersama pamannya, beliau belajar ketekunan dan kerja keras, bahkan ikut berdagang keluar Makkah.Â
     Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan saudagar Khadijah binti Khuwailid bin Asad. Khadijah RA adalah wanita bijaksana, cerdas, dan dihormati. Menurut Ibnu Hisyam, mahar pernikahan mereka berupa 20 ekor unta betina muda. Khadijah RA adalah istri pertama Rasulullah SAW dan beliau tidak menikah lagi sampai Khadijah wafat. Ketika berusia 40 Tahun, Nabi Muhammad SAW sering menyendiri di Gua Hira. Beliau ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada tanggal 17 Ramadan, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M, Malaikat jibril mendatanganinya di Gua Hira untuk menyampaikan wahyu pertama. Wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah AW adalah surah Al Alaq ayat 1-5. Setelah menerima wahyu, Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi di Makkah selama tiga tahun, mengajak orang-orang terdekat untuk memeluk Islam. Golongan pertama yang memeluk Islam adalah Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar as-Siddiq, yang kemudian dikenal sebagai as-sabiqunal awwalun. Rasulullah SAW kemudian diperintahkan berdakwah secara terang-terangan. Beliau memulai dakwah kepada Bani Hasyim dan di Bukit Shafa. Kaum kafir Quraisy dengan keras menolak dakwah beliau, mengejek, menghina, dan menyebut beliau sebagai orang gila. Kaum muslim juga mendapat serangan dari kaum kafir Quraisy. Pada akhir masa dakwah di Makkah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan spiritual bersama Malaikat Jibril dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini dikenal sebagai Isra' Miraj. Rasulullah SAW menerima kewajiban salat lima waktu dalam perjalanan tersebut. Melihat situasi yang semakin tidak aman, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk hijrah atas perintah Allah SWT. Hijrah pertama kaum muslim ke Habasyah, dan kemudian dalam jumlah besar ke Madinah pada Jumat, 12 Rabiul Awal 1 H atau 622 M. Ada juga yang berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi pada 2 Rabiul Awal. Di Madinah, Rasulullah SAW berdakwah selama 10 tahun dengan strategi berbeda. Beliau membangun masjid sebagai pusat dakwah, membuat perjanjian dengan kaum Yahudi, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansar, serta membangun ekonomi rakyat dengan mendirikan pasar. Rasulullah SAW jatuh sakit tak lama setelah kembali dari haji Wada. Lima hari sebelum wafat, sakit beliau semakin parah dengan suhu tubuh yang tinggi dan rasa sakit yang amat dahsyat. Pada saat-saat menjelang wafat, beliau memberikan sejumlah wasiat kepada umat Islam. Pada usia 63 tahun, Nabi Muhammad SAW wafat di pangkuan istrinya, Sayyidah Aisyah. Menurut Tarikh Khulafa karya Imam as-Suyuthi, beliau wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 H. Ada pula pendapat yang menyebut tahun wafatnya adalah 10 H.Â
     Maulid Nabi merupakan sebuah hari lahir dari Nabi Muhammad SAW yang jatuh setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan tahun hijriyah yang diperingati oleh mayoritas umat muslim yang ada di dunia, termasuk di Indonesia.  Peringatan Maulid Nabi merupakan sebuah tradisi dan pengingat akan kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad yang dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan keagamaan, ritual dan budaya. Dalam memperingati Maulid Nabi kita bisa mengamalkan beberapa amalan yang bisa dilakukan, untuk mengisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW:Â
- Membaca shalawat Nabi
- Melakukan puasa sunnah
- Bersedekah
- Memperbanyak amalan kebaikan
     Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam bisa menjaga dan mengingatkan satu sama lain tentang keutamaan kelahiran Nabi     Muhammad SAW agar Islam menjadi agama yang baik dan menerapkan ajaran-ajaran dalam kehidupan sehari-hari.Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H