Rumah kita kian sunyi
Di atas meja hanya tinggallah sepotong roti
Mewanti-wanti datangnya hari, kita terlena sampai
Tiba-tiba dewasa, tiba-tiba menjadi tua
Bahkan sebelum sepotong roti habis
Kita sudah tak bersisa
Rumah kita kian datar
Di atas plafon hanya lampu yang bersemangat
Setiap hari, bahkan di jam-jam kerja
Termenung di waktu yang bukan siang, bukan juga malam
Hanya ada sinar bohlam
Bahkan sebelum mentari dan rembulan mencuat
Kita sudah bukan siapa-siapa
Rumah kita kian gersang
Di atas kursi-kursi orang perlahan pergi
Setiap waktu, bahkan di saat-saat tidur
Kehampaan menyergap tanpa belas kasih
Bahkan sampai pada akhir
Kita sudah melupa apa artinya bahagia
Bandung, 26 Mei 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H