Kala itu, di tempat kita berlabuh hujan ragu-ragu bersua
Pohon melambai, begitu juga dengan camar
Tapi, kau sudah lebih dulu melangkah, jauh
Kuyup, hujan yang bebas telah jatuhÂ
Aku kedinginan dan aku tak punya sandal untuk pulangÂ
Aku menunggu di sana walau hujan,Â
Walau kuyup aku tetap tegarÂ
Tetap menunggu cahaya merah yang menjadi tujuanÂ
Namun aku telanjur kuyupÂ
Bahkan ketika ia datang aku sudah tak mampu menatapÂ
Aku telanjur kuyup sehingga lemahÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!