Aku adalah penunggu
Setiap hari duduk di dekat jendela dan melihat lanskap
Tapi, yang terlihat tak pernah jelas
Tak pernah terang
Lalu terlupakan oleh beban sakit di punggung
Aku adalah pendengar
Setiap hari selalu mengamati suara diam-diam
Tapi, yang terdengar tak pernah jelas
Tak pernah utuh
Hanya suara jantung yang berdetak lemah
yang satu-satunya terdengar keras
Lalu suara langkah kaki
Dan bayangan wajah yang masih samar
Membuatku gemetar
Tak bisakah aku melihat kehidupan dengan jelas dulu, sebelum pulang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H