Mohon tunggu...
Riska DwiAmelia
Riska DwiAmelia Mohon Tunggu... Editor - Universitas Veteran Bangun Nusantara

Undergraduate Geography Education Student at Veteran Bangun Nusantara University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi: "Ecokids : Petualangan Hijau Menuju Lingkungan yang Lebih Baik" di SD Negeri Sungai Lueng

26 Juni 2024   22:46 Diperbarui: 26 Juni 2024   22:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengenalan Tim Kepada Siswa-Siswi SDN Sungai Lueng

"Ecokids: Petualangan Hijau Menuju Lingkungan yang Lebih Baik" adalah sebuah inisiatif pendidikan yang dirancang khusus untuk anak-anak Sekolah dasar (SD) dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan konkret dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Program ini hadir sebagai respon terhadap tantangan serius yang dihadapi lingkungan globa, serta sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi mendatang menjadi agen perubahan yang peduli dan bertanggungjawab terhadap masa depan bumi.  

Anak-anak di seluruh dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan lingkungan yang kompleks dan berkembang pesat. Perubahan iklim, polusi udara dan air, deforestasi, serta penurunan biodiversitas adalah beberapa masalah yang mendesak dan membutuhkan tindakan segera. Anak-anak, terutama di usia sekolah dasar, mungkin belum sepenuhnya memahami implikasi jangka panjang dari masalah-masalah tersebut, tetapi mereka memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga lingkungan dan mendorong perubahan positif di lingkungan mereka.

Dibeberapa negara juga memiliki masalah yang sama, pengolahan sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak. Penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir, pencemaran lingkungan, dan dampak negatif lainnya terhadap kesehatan manusia dan ekosistem menjadi perhatian utama. Anak-anak sebagai bagian dari masyarakat juga turut terlibat dalam siklus produksi dan pemakaian sampah, oleh karena itu pendidikan tentang pengolahan sampah sangat penting bagi mereka. 

Pendidikan lingkungan yang dimulai sejak dini memainkan peran krusial dalam membentuk sikap, pengetahuan, dan perilaku anak-anak terkait dengan lingkungan. Melalui pemahaman yang ditingkatkan tentang konsep-konsep lingkungan dan keberlanjutan, anak-anak dapat menjadi agen perubahan yang kuat dalam komunitas mereka. Dengan demikian, program-program pendidikan seperti Ecokids menjadi penting dalam memberikan pondasi yang kuat bagi pemahaman lingkungan sejak dini. Sekolah Dasar (SD) adalah waktu yang tepat untuk memulai pendidikan lingkungan. Anak-anak pada usia ini sangat terbuka untuk belajar dan mudah menerima konsep-konsep baru. Selain itu, mereka memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk kebiasaan keluarga dan komunitas mereka. 

Dengan menerapkan pendekatan holistik terhadap pendidikan lingkungan, Ecokids berharap dapat menciptakan generasi masa depan yang lebih sadar lingkungan, terlatih untuk berfikir kritis tentang masalah-masalah lingkungan dan siap untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui kerjasama antar sekolah, keluarga, dan masyarakat, kita dapat membentuk lingkungan yang mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang sebagai pemimpin lingkungan yang peduli dan bertanggungjawab.

Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Sungai Lueng dengan tujuan untuk mengembangkan kesadaran anak-anak tentang masalah lingkungan yang dihadapi di bumi, mempersiapkan generasi masa mendatang menjadi pemimpin lingkungan yang peduli dan bertanggungjawab, serta menginspirasi anak-anak untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga lingkungan baik disekolah maupun lingkungan masyarakat.

Sosialisasi Ecokids tersebut telah sukses dilaksanakan pada Rabu, 8 Maret 2024 di SD Negeri sungai Lueng, Kecamatan langsa Timur, Kota Langsa. Kegiatan sosialisasi tersebut dirancang sebagai langkah nyata dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengajak siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Sungai Lueng untuk turut bertanggungjawab dalam menjaga kelesatarian alam. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 3A dan 3B yang keseluruhan berjumlah 45  orang. Kegiatan ini berupa sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik yang telah berjalan sesuai dengan konsep yang direncanakan dan diharapkan.

Kegiatan diawali dengan perkenalan dari setiap anggota tim. Kemudian untuk menumbuhkan semangat peserta didik dalam kegiatan tersebut, terdapat ice breaking yang dipimpin langsung oleh anggota tim. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi, dengan materi yang disampaikan dalam kegiatan tersebut diantaranya yaitu : a) definisi sampah menurut UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah; b) Klasifikasi sampah menurut sifatnya yaitu sampak organik dan anorganik; c) manfaat memahami pengelolaan sampah dengan baik terutama pada siswa sekolah dasar.

Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, yang dimaksud sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup sehingga sampah ini mudah terurai, tetapi sulit untuk diolah kembali. Biasanya, sampah ini lebih sering dibakar atau dipendam ke dalam tanah untuk memusnahkannya. Sementara itu, sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari benda tidak hidup sehingga sampah ini sulit untuk terurai. Jenis sampah anorganik dapat menyebabkan pencemaran tanah. Sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi benda yang memiliki nilai estetika. Pada sesi penjelasan klasifikasi sampah ini, para siswa Sekolah Dasar Negeri Sungai Lueng langsung diarahkan untuk melakukan praktik secara langsung. 

Pemilahan Sampah Melalui Media yang Telah Dipersiapkan TIM
Pemilahan Sampah Melalui Media yang Telah Dipersiapkan TIM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun