Mohon tunggu...
Riska Ayu Astuti
Riska Ayu Astuti Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Jember

Ig||riska_ayu

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bukan Hanya Pandemi yang Menjadi Masalah Petani Saat Ini

29 Agustus 2021   16:15 Diperbarui: 29 Agustus 2021   16:51 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Serangan hama merupakan masalah yang sering dihadapi petani di seluruh Indonesia. Tikus merupakan salah satu hama yang merugikan untuk petani. Tikus merupakan hewan pengerat yang dapat hidup di rumah, sawah, bahkan di hutan. 

Tikus sawah biasanya membuat lubang di tanah untuk dijadikan tempat tinggal. Sejak dua tahun terakhir ini hama tikus menyerang tanaman petani di seluruh Indonesia,  termasuk pada daerah saya, Kabupaten Tulungagung. 

Sebagian besar wilayah Kabupaten Tulungagung merupakan area pertanian. Dengan luas lahan kurang lebih 27.000 Ha (BPS 2018). Akibat adanya serangan hama tikus tersebut para petani banyak mengalami kerugian panen. 

Menurut narasumber yang merupakan salah seorang petani yang ada di Tulungagung mengatakan, "walau tidak semua tanaman dimakan, namun hampir sepertiga bagian sawah habis dimakan tikus. Tidak hanya tanaman pokok seperti padi jagung saja, namun tanaman lain yang ditanam dipinggiran sawah seperti singkong, ketela rambat, bahkan rumput untuk pakan ternak saja habis dimakan tikus."

Hal ini tentunya membuat saya bertanya-tanya, bagaimana dengan predator tikus tersebut. Seharusnya disawah akan banyak predator dari hewan tersebut. 

"sedikitnya predator tikus menyebabkan tikus cepat berkembang biak. Selain itu ukuran tikus tak lebih besar dari pada tikus pada umumnya membuat predator kewalahan mungkin, jumlah tikus yang sangat banyak juga menjadi penyebab predator tidak mampu memakan semuanya" jawab Mbah Parmi.

Serangan hama tikus ini telah terjadi semenjak 2 tahun lalu. Dikutip dari antaranews.com tikus-tikus ini akan muncul Ketika masa tanam dimulai, sehingga bibit tanaman tersebut habis dimakan tikus. 

Perubahan musim kemarau yang panjang mengakibatkan tikus kelaparan sehingga pada musim tanam mereka akan memakan segala tanaman yang ada di kawasan tempat tinggal mereka. 

Namun ada sedikit perbedaan dengan yang dialami Mbah Parmi sebagai narasumber saya, "tikus tidak hanya menyerang tanaman pada masa tanam saja. Setiap hari menjelang petang tikus-tikus tersebut akan mencari makan dan keluar dari persembunyiannya, jelas Mbah Parmi."

Lalu apa upaya yang dapat dilakukan para petani untuk membasmi tikus tersebut. Para petani berupaya untuk membunuh tikus-tikus tersebut dengan racun, dijerat, bahkan ditembak. 

Namun karena banyaknya tikus yang ada membuat para petani kewalahan dengan upaya mereka. "Tikus sekarang lebih cerdas tidak mau makan racun, tidak mau masuk pada jebakan, bahkan sulit untuk  ditembak, ujar Mbah  Parmi". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun