Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jaga Nilai Kebangsaan Demi Indonesia Damai

18 Juli 2024   22:53 Diperbarui: 18 Juli 2024   23:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peringatan tragedi bom bali - detik.com

Sejak tahun 2000 sampai sekitar 2010, lalu 2014-2018 kita sering diganggu oleh banyak sekali peristiwa teror. Memang paling dahsyat dan mengguncang bangs akita adalah bom bali 1 di Bali yang menewaskan sekitar 200 orang termasuk wisatawan asing. Peristiwa terror pada kurun waktu itu hampir terjadi setiap tahun.

Mereda sekitar 2011 sampai sekitar 2014 teror itu muncul lagi dan pada kurun waktu itu yang terdahsyat adalah bom Surabaya yang meledak pada tahun 2018 di tiga gereja sekaligus di Surabaya. Sebelumnya juga ada bom Thamrin yang juga mengagetkan karena sangat dengan jantung kekuasaan.

Kita tidak bisa meungkiri bahwa kejadian itu amat kental dengan ajaran-ajaran agama yang melenceng dari seharusnya. Beberapa pelaku bahkan sudah terbiasa bertempur di Afganistan saat ada invasi Uni Sovyet dan di Filipina Selatan.  Mereka menganggap bahwa pihak yang berbeda keyakinan dan berbeda bangsa adalah kafir.

Padahal ini bukan kepribadian asli bangsa kita. Dalam Sejarah kita selalu dikenal sebagai bangsa yang ramah bagi semua orang, terbuka atas perubahan dan encintai kedamaian. Ketika bangsa asing datang, kita sambut dengaran ramah, namun saat itu penjajah terlalu mengekploitasi kita dan alam kita sehingga kita melawan.

Saat agama datang , kita menyambut orang asing dan keyakinannya dengan baik. Keyakinan asing itu berjalan seiring dengan kita dan berkembang dengan baik tanpa ada kekerasan . karena itu Sejarah mencatat bagaimana para pedagang Samudra pasai mengenalkan keyakinan baru kepada masyarakat lokal  dengan damai. Begitu juga Wali Sanga yang menyebarkan agama di jawa dengan damai dan dengan cara itulah agama baru itu menyebar dengan cepat.

Karena nilai-nilai inilah sebenarnya, kekerasan tidak ada dalam kamus kita  sebagai masyarakat majemuk. Itu ada karena pengaruh pihak yang tidak bertanggungjawa yang dengan sengaja membentur-benturkan keyakinaan.

Pemahaman dengan luasan Sejarah dan nilai kebangsaan inilah yang diangkat oleh Badan nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dalam menjalankan tugasnya. Banyak orang takt ahu bahwa BNPT bukanlah lembanga untuk sekadar menindak tetapi lebih menekannya pada pencegahan faham radikal. Dan itu sudah ada hasilnya yaitu pada kurun waktu 2018 samoai saat ini minim kejadian terorisme yang menganggu kehidupan berbangsa.

Marilah kita jaga nilai-nilai moral kebangsaan kita yang menjadi kedamaian dan jauh dari pertikaian soal keyakinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun