Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Semangat Pancasila di Tahun Politik

27 Maret 2018   06:24 Diperbarui: 27 Maret 2018   06:34 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia - masihbelumadajudul.wordpress.com

Indonesia adalah negara yang berlandaskan Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila tersebut, bukanlah nilai yang diimpor dari negara lain. Melainkan nilai-nilai yang tumbuh dari dalam negeri, yang sesuai dengan budaya Indonesia. Karena Indonesia mempunyai tingkat keberagaman yang tinggi, maka Pancasila bersifat universal yang bisa digunakan oleh siapa saja.

Karena itupula, semangat Ketuhanan Yang Maha Esa, bisa diadopsi oleh masyarakat yang memeluk agama apa saja di Indonesia. Begitu juga dengan semangat memanusiakan manusia, mempersatukan semua keberagaman, bermusyawarah untuk mufakat, serta berkeadilan, juga bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.

Semangat Pancasila ini harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam setiap ucapan dan tindakan kita. Semangat yang sama juga harus dilakukan oleh siapa saja. Mulai masyarakat biasa, hingga pemimpin negara. Kenapa hal ini penting? Karena dengan semangat Pancasila, negara kita akan tetap mengedepankan azas ketuhanan, memanusiawakan manusia, menjunjung tinggi persatuan, mengedepankan musyawarah serta keadilan sosial.

Jika kita semua bisa melaksanakan hal tersebut, keberagaman negeri ini akan tetap terjaga, ribuan suku dan budaya tetap bersatu, keindahan dan kekayaan sumber alam kita akan tetap terjaga dan bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Saat ini, Indonesia memasuki tahun politik. Sebentar lagi, 171 daerah menggelar pilkada serentak. Daerah tersebut akan mencari pemimpin, yang bisa mengembangkan kemajuan daerahnya. Sebentar lagi, Indonesia juga akan menggelar pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2019. Indonesia juga akan menggelar pemilihan legislatif. 

Rentetan momentum politik ini, juga harus tetap dilandasi semangat Pancasila. Perbedaan pandangan politik tidak bisa dimaknai sebagai persoalan. Karena perbedaan pandangan politik ini, akan mendewasakan negeri ini dalam berdemokrasi. Namun, saat ini banyak oknum yang sengaja mempersoalkan perbedaan itu, menjadi komoditas untuk memecah belah masyarakat, melalui penyebaran ujaran kebencian dan provokasi radikalisme.

Ujaran kebencian dan radikalisme, merupakan bibit dari terorisme. Padahal kita tahu, tidak ada satupun dari banyak suku yang ada di Indonesia yang mengajarkan tentang kebencian. Juga tidak ada satupun agama di negeri ini, yang mengajarkan kebencian. Kelompok intoleran dan radikali, seringkali membawa nilai-nilai agama untuk mencari simpati publik. Tak jarang mereka juga membelokkan nilai-nilai tersebut, sehingga mempunyai makna yang berbeda.

Misalnya saja, jihad dimakna sebagai tindak kekerasan. Persekusi bahkan bom bunuh diri, sempat mewarnai negeri ini dengan semangat jihad. Padahal, semangat itu salah besar dan tidak diajarkan dalam Islam. Bahkan dalam Islam sendiri pun, menganjurkan untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya. Karena Tuhan menciptakan manusia berbeda, maka setiap manusia harus saling mengerti dan memahami tentang perbedaan tersebut.

Ujaran kebencian ini sering dimunculkan, untuk menjatuhkan elektabilitas pasangan calon dalam pilkada serentak. Bahkan ujaran kebencian ini juga sudah dimunculkan untuk kepentingan pilpres 2019. Provokasi di media sosial terus bermunculan. Dan masyarakat pun yang tidak tahu menahu politik, berpotensi menjadi korban provokasi.

Akibatnya, masyarakat bisa saling membenci hanya untuk urusan perbedaan pandangan politik. Karena itulah, kita harus terus waspada dan jeli menyikapi perkembangan politik di negeri ini. Mari terus kita ingatkan, agar para elit politik dan pemimpin yang bertarung merebutkan kekuasaan, harus tetap mengedepankan nilai Pancasila. Karena hanya dengan nilai-nilai itulah, kita bisa saling menghargai tanpa mempersoalkan perbedaan. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun