Kita tahu bersama bahwa media sosial adalah public land, tapi bukan empty land. Sebagai public land kita tahu bahwa selain kita yang menghuni, ada orang lain yang menghuni dan menggunakannya juga.
Orang lain penghuni medsos itu tampil dengan beberapa karakter, diantaranya mereka mendukung, bersahabat, menggembirakan kita dengan statusnya dll. Sebaliknya ada juga penghuni media sosial yang seringkali menampilkan diri mereka dengan provokasi, ujaran kebencian dan hal-hal yang negatif. Â Seringkali ujaran itu mereka posting dengan sengaja untuk menyakiti hati orang lain.
Ada juga postingan di media massa yang berbau kekerasan terhadap anak, atau menyangkut radikalisme dan terorisme. Bahkan postingan yang berbau radikalisme dan membawa pesan kekerasan kepada orang lain  di medsos seringkali mengkaitkan dengan agama. Padahal agama Islam tidak mengajarkan kekerasan.
Kaitan menjaga lisan kitapun sudah ada dalam al-Quran melalui Imam al-Nawawi dalam al-Azkar mengingatkan:
"Hendaklah setiap orang menjaga lisannya pada pembicaraan apapun, kecuali bila dipastikan ada kemaslahatannya. Namun jika bimbang, antara meninggalkan dan mengucapkannya sama-sama ada maslahahnya, disunnahkan tetap diam (tidak berkata apapun). Sebab terkadang perkataan biasa bisa berimplikasi pada keharaman dan makruh. Bahkan hal seperti ini banyak terjadi."
Masih dalam kitab al-Azkar, Imam al-Nawawi mengutip pernyataan Imam al-Syafi'i terkait pentingnya menjaga kata:
"Apabila kalian hendak bicara, berpikirlah sebelumnya. Jika ada kemaslahatan pada ucapan tersebut, bicaralah. Andaikan kalian ragu, lebih baik tidak bicara sampai ditemukan kemaslahatannya"
Karena itu alangkah baiknya jika kita memikirkan dengan baik sebelum berbicara atau melontarkan kata-kata apapun di medsos. Apalagi hendak melontarkan kebencian dan makian kepada orang lain. Atau mengkaitkan ujaran kebencian itu dengan agama. Ada baiknya kita melakukan siskaming medsos yaitu menjaga 'kesehatan'medsos kita dan teman-teman kita dari ujaran-ujaran kebencian dan radikal.
Kita harus memperingatkan mereka agar mertimbangkan baik buruknya terlebih dahulu. Terkadang tidak semua pengetahuan dan informasi yang kita miliki mesti dipublikasikan.. Mari kita budayakan bermedia sosial yang sehat dan produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H