Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Harus Seperti Apakah Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Terorisme?

12 April 2015   15:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:13 2996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_378079" align="aligncenter" width="608" caption="patriotgaruda.com"][/caption]

Radikalisme mempunyai kecenderungan untuk membenci orang dengan menghancurkan kelompok lain. Dimana semangat tersebut tidak sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang sangat mengagngkan indahnya perbedaan. Jadi, perlu ada upaya penanaman kembali nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat kita.
Mengatasi radikalisme agama tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri. Semua komponen bangsa harus terlibat. Akan tetapi selama ini belum ada kejelasan yang pasti tentang kebijakan pemerintah dalam menanggulangi radikalisme agama yang telah berkembang cukup mengkhawatirkan di tengah masyarakat.
Contoh radikalisme yang nyata ada di tengah masyarakat adalah terorisme di indonesia. Aksi teroris tersebut mengatasnamakan jihad kepada Allah. Akan tetapi semua itu dipandang salah oleh masyarakat banyak karena aksi tersebut merugikan orang lain. Adapun program pemerintah dalam menangani terorisme adalah dengan mencanangkan program jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk program jangka pendek, ada empat hal tindakan yang menjadi prioritas. Tindakan pertama adalah mewujudkan kesamaan persepsi mengenai tentang terorisme. Hal ininutamanya dilakukan dengam cara mengeluarkan pernyataan tegas secara resmi mengenai penanggulangan terorisme di Indonesia. Adapun tindakan kedua adala membentuk masyarakat yang Pancasialis melalui pemahaman yang diberikan di ranah edukasi, baik formal maupun non-formal.
Adapun tindakan ketiga adalah membentuk jiwa nasionalisme melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi mengenai bahaya terorisme secara intens. Selanjutnya, tindakan keempat adalah mewujudkan disiplin nasional melalui pemberian muatan materi pengetahuan anti terorisme di dalam kurikulum pendidikan, dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Sedangkan untuk jangka panjang, ada tiga tindakan yang menjadi prioritas. Tindakan pertama adalah meningkatkan serta memelihara keberanian masyarakat dalam berpartisipasi untuk menanggulangi terorisme di wilayah NKRI. Tindakan pertama ini dilakukan dengan cara melakukan dialog interaktif dengan seluruh elemen masyarakat secara intensif.
Tindakan jangka panjang kedua adalah membentuk komitmen yang kuat bagi segenap komponen bangsa melalui pemberian pengetahuan serta pemahaman tentang prosedur pencegahan dan penindakan dini terorisme. Sedangkan tindakan panjang terakhir adalah mewujudkan perangkat nasional yang mampu menjalankan fungsi dan peranannya dengan melakukan refungsionalisasi dan revitalisasi.
Jika tindakan jangka pendek dan jangka panjang dapat berjalan dengan selaras, maka efektivitas penanggulangan terorisme akan kian meningkat. Jika efektivitas penanggulangan terorisme meningkat, maka akan berdampak positif pada peningkatan kekuatan ketahanan masyarakat. Salam damai!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun