Mendengarnya orang mungkin berpikir negatif dulu….eitss….eits,,,tak semua wanita panggilan langsung di cap negatif lho…ak juga wanita panggilan,,,Profesiku sehari-hari mengajar juga kuliah selain itu aku juga wanita panggilan yang siap untuk bekerja,,
Wanita panggilan: aku dipanggil darti rumah satu ke rumah yang lain untuk memberi les privat ke anak-anak, terkadang juga mereka minta diajari ngaji, selain iru aku juga wanita panggilan yang siap bergoyang dan menari, karena juga bekerja sebagai guru les privat nari panggilan yang mengajari anak-anak menari dengan lemah gemulainya tubuh, mengartikan dan mengkhyati setiap gerakan tari yang tak hanya bergerak tanpa makna,
awal dari hobi menjadi pekerjaan sambilan, karena hobiku menari tetapi bisa mendatangkan dhuwit juga
Aku juga sebagai wanita panggilan, saat libur sekolah dan kuliah aku siap dipanggil tanteku untuk membantu merias pengantin yang dikelola tanteku, ya,,lumayan buat nambah uang saku. Padahal aku jadi cewek tidak suka dandan aku lebih suka tampil alami dan apa adanya. Merias wajah sama saja melukis wajah seseorang karena karakter wajah tiap orang berbeda-beda. Tentunya setelah dirias harus ada perubahan menjadi terlihat tambah ganteng atupun cantik. awalnya iseng-iseng ikut-ikut tapi lama-lama suka juga, dengan pekerjaan ini . Aku lebih suka dikhususkan merias para wanita yang berjilbab karena aku tak berani memasang sanggul ke wanita.
Aku bekerja dari gelap dan berakhir gelap juga, waktu taj terasa begitu cepat berlalu. Terkadang rasa takut menyelimuti diri saat aku harus menerobos gelap dan dinginnya malam, karena aku seorang cewek.
Aku melakukan semua itu karena aku butuh uang untuk menyambung hidup kebutuhan, dan biaya kuliahku. Aku hanya tak mau bergantung dengan orang tuaku. Terkadang juga air mata ini menetes kenapa aku tak bisa seperti teman-tamanku yang dengan mudah bisa membeli dan mendapatkan yang diinginkan? sedangkan aku harus bekerja keras dulu untuk mendapat apa yang aku inginkan. Tapi itu kepuasan tersendiri bagiku.
Aku bekerja yang penting halal dan tak menjual diriku, karena aku masih punya agama dan aku seorang yang berpendidikan. Aku bisa bekerja dengan tenaga, otak, dan ketrampilan yang aku miliki karena hanya itu yang aku miliki.
SATU HARAPANKU SEMOGA SEMUA INDAH DAN HAPPY ENDING PADA WAKTUNYA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H