Mohon tunggu...
Risdha Sneevliet
Risdha Sneevliet Mohon Tunggu... lainnya -

seorang laki-laki dari latar belakang keluarga yang biasa-biasa saja, layaknya warga pada umumnya yang hidup di atas bumi manusia...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

lamunan

24 Februari 2011   18:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan gerak-gerik serba kikuk, mengundang rasa kasihan... Tampak amat canggung dan gamang... Kedua mata disipitkan... Bibir gemetar, setelah detak jantung mereda... Sosok seorang perempuan muda berjalan dan melintas di benak pemuda ini... "Alisnya, matanya, sangat mengesankan. Oh, tungkainya enak dipandang... Dan bibirnya, bibir seperti itu gampang mengundang gairah lelaki...", pikirnya... pemuda berparas tampan itu tersenyum... Dan kaget sendiri ketika menyadari, kelelakian ternyata masih tersisa pada dirinya... Malam temaram menyelimuti wilayah kecil dan sepi ini... Maka siapa pun yang berada di sana bisa duduk terkantuk atau bahkan lelap dalam mimpi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun