Mohon tunggu...
Risdayanti
Risdayanti Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perluasan LCT sebagai Angin Segar Terhadap Mata Uang Lokal

7 Oktober 2023   01:35 Diperbarui: 7 Oktober 2023   18:40 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Pertemuan Senior Level Committee (SLC) ke-26 ASEAN Bank Sentral se-ASEAN. (Foto Bank Indonesia) 

Local Currency Transaction (LCT) adalah langkah pertama yang telah diambil Indonesia dalam usaha meningkatkan pemanfaatan mata uang lokal dalam transaksi yang dilakukan dengan negara mitra. Bank Indonesia, sebagai otoritas yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, pengelolaan sistem pembayaran, dan menjaga stabilisasi nilai rupiah di Indonesia, selalu melakukan upaya inovatif untuk mendorong penggunaan mata uang dan memperluas penggunaan mata uang lokal dalam transaksi yang dilakukan oleh Indonesia dengan negara mitra. Ini adalah kolaborasi yang sangat positif di mana Indonesia dapat mengembangkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan, investasi, pasar keuangan, perbankan, dan transaksi pembayaran antarnegara.

 Bank Indonesia (BI) memiliki kesempatan untuk memperkuat  hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok melalui promosi penggunaan mata uang lokal transaksi LCT. Dianggap bahwa cara kerja LCT ini akan mendorong kolaborasi investasi dan perdagangan antara kedua negara. Selain bekerja sama dengan Tiongkok, Indonesia juga telah mengimplementasikan kerja sama LCT dengan beberapa negara di kawasan, yaitu Malaysia, Thailand, dan Jepang. Meskipun Ini berarti bahwa Singapura dan Korea Selatan telah menyetujui untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam implementasi kerja sama LCT. LCT digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi langsung antara pelaku dan mitra dengan menggunakan mata uang lokal, seperti Yuan (CNY) dan Rupiah (Rp). Jelas, penggunaan transaksi LCT dapat mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing lain. Pada saat ini, kerjasama LCT Indonesia Tiongkok yang dimulai sejak tahun 2017 telah melibatkan 16 bank di Indonesia dan 8 bank di Tiongkok. Dalam waktu 2 tahun terakhir, LCT Indonesia-Tiongkok telah mengalami kemajuan yang menggembirakan dalam hal volume dan jumlah pengguna.

Gubernur BI ketika menyampaikan sambutannya di Tiongkok mengajak pimpinan bank dan pelaku usaha untuk berkomitmen dalam memperbaiki penggunaan LCT agar dapat dioptimalkan ke depannya. Pada tanggal 25 Agustus 2023, Bank Indonesia (BI) telah meluaskan kemitraan dalam transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT). Baru-baru ini, Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand telah sepakat dan berupaya untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal di negara masing-masing. Ini terlihat dengan di tanda tangani Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Sentral Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Asean ke-10 di Hotel Mulia Jakarta pada hari Jumat (25/8).

Pengembangan LCT adalah kesempatan yang sangat menguntungkan bagi Indonesia, terutama karena dapat berkontribusi positif dalam jangka panjang terhadap kestabilan mata uang jika dijalankan dengan baik. Karena itu, perannya adalah untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Artinya, negara-negara yang ikut bekerjasama dalam LCT dapat mengelak dari risiko fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat. Tetapi perlu dinyatakan bahwa pelaksanaan LCT ini masih membutuhkan upaya dan dukungan yang lebih besar agar dapat digunakan oleh lebih banyak negara dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan faktor utama dari transaksi adalah penawaran dan permintaan, serta rantai pasok global. Namun saya percaya bahwa penerapan LCT adalah sesuatu yang dapat membawa perubahan besar dalam sejarah transaksi dengan negara- negara mitra khususnya wilayah ASEAN, optimisme dampak positif dari perluasaan LCT akan meluas dan dapat dirasakan oleh negara- negara yang terlibat, serta dapat membawa angin segar untuk penggunaan mata uang negara masing- masing, membebaskan sedikit demi sedikit ketergantungan negara- negara ASEAN terhadap dolar Amerika Serikat, apalagi mengingat kondisi global yang tidak stabil baik itu dipengaruhi oleh perang dan lain lain, maka memperkuat penerapan LCT merupakan langkah awal yang sangat bijak yang dilakukan oleh setiap negara terhadap mata uang negaranya, sebagai bentuk antisipasi yang sangat layak dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan netralitas ASEAN Di tengah tantangan perekonomian global dan konflik yang terus terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun