Berbicara tentang Herd Immunity, perlu diketahui bahwa konsepan yang satu ini memiliki arti sebagai sistem kekebalan kelompok atau komunitas. Jika sudah terbentuk Herd Immunity, maka sebagian besar orang akan kebal akan adanya serangan suatu virus. Hal ini juga menyebabkan virus menjadi kehilangan arah bahkan mati karena tidak memiliki inang untuk dapat bertahan hidup.
Saat ini kita tengah digemparkan dengan kehadiran virus mematikan yang telah menelan banyak korban yaitu Covid-19. Sama seperti karakteristik virus yang lainnya, virus ini tentu harus memiliki inang agar dapat hidup, baik itu pada tubuh manusia ataupun pada tubuh hewan. Namun jika virus ini tetap dibiarkan berada diudara tanpa memasuki tubuh manusia, maka ia akan mati sebab berada di ruangan terbuka.
Baiklah, diatas telah dijelaskan mengenai sedikit dari pengertian Herd Immunity dan virus Covid-19. Lalu, apakah dengan konsepan Herd Immunity kita bisa menuntaskan kasus virus Covid-19? Dalam hal ini, ada dua kemungkinan atau opini yang dapat kita ambil dari kasus yang sedang merebak sekarang ini. Dua argumen tersebut diantaranya:
Relative Argument
Saat ini sedang digalakkan suatu argumen untuk membiarkan sebagian dari mereka yang masih sehat agar terinfeksi virus Covid-19 yang nantinya diharapkan dapat sembuh dan membentuk kekebalan dalam dirinya sehingga terbentuklah suatu kelompok pelindung. Namun, menggunakan argumen yang satu ini tentu sangatlah beresiko karena akan memakan banyak korban. Selain itu dilihat dari sisi kemusiaan, tentu cara yang satu ini sangatlah tidak manusiawi.
Dominant Argument
Argumen yang satu ini menyatakan bahwa agar dapat melakukan konsepan Herd Immunity, maka perlu adanya vaksin. Mengapa? Hal ini bisa terjadi karena bagi sebagian orang yang telah tervaksinasi, secara tidak langsung melalui kekebalan tubuh mereka maka mereka dapat menyelamatkan sebagian lainnya yang belum tervaksinasi. Argumen yang ini merupakan argumen yang bisa dibilang argumen jadul.
Masalah yang kita hadapi juga saat ini adalah, kita masih belum memiliki vaksin. Namun jika kita melirik kasus yang ada di Wuhan akhir - akhir ini, dapat dikatakan bahwa kedua argumen tersebut tidak termasuk ke dalam penggunaan Herd Immunity di Wuhan. Pemerintah tidak melakukan pembiaran terhadap masyarakatnya agar 'sengaja' terinfeksi virus, tidak adanya vaksin, serta penurunan drastis terhadap kasus Covid-19 ini tentunya. Lalu, apakah metoda yang digunakan di Wuhan? Bisakah disebut dengan Herd Immunity? Jika boleh, maka tentunya akan muncul argumen lain dari kosepan Herd Immunity.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H