Batola -- kegiatan KKN-T atau Kuliah Kerja Nyata yang sedang dilakukan di Desa Karya Jadi oleh mahasiswa dari Kelompok 4 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mencoba untuk memberikan inovasi penggunaan tanaman liar yang banyak dijumpai di lahan basah atau rawa gambut seperti di Kalimantan selatan khususnya di Kecamatan Alalak dan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kecamatan Liang-anggang, Kota Banjarbaru, serta Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.Â
Inovasi yang diberikan yaitu melaui program dapur sehat yang dilaksanakan pada hari kamis, 11 agustus 2022 bertempat di Kantor Kepala Desa. Pelaksanaan program dapur sehat ini didasari oleh tingginya angka stunting di Desa Karya Jadi.
Berbagai cara dilakukan sebagai bentuk penanggulangan kasus stunting telah dilakukan oleh berbagai pihak. Pemenuhan gizi  pada anak maupun ibu hamil sangat mendasari penanganan kasus stunting. Sebagai salah satu upaya perbaikan gizi dari mahasiswa KKN-T kelompok 4 memilih tanaman paku-pakuan yaitu kalakai untuk diolah lebih lanjut menjadi sirup.
Pemilihan tanaman kalakai sebagai bahan utama pembuatan sirup dikarenakan tanaman ini sangat mudah didapati di sekitaran pemukiman warga dan sebagian besar masyarakat di Kalimantan Selatan, baik Etnis Dayak maupun Etnis Banjar menyebut bahwa daun muda kelakai yang berwarna ungu kemerahan dapat dijadikan sayur.Â
Selain itu, dilihat dari segi kebermanfaatanya tanaman ini diketahui memiliki berbagai kandungan zat yang berkhasiat seperti zat besi, vitamin A, vitamin C, kalium bahkan fosfor sehingga sangat baik untuk pertumbuhan anak maupun janin saat di dalam kandungan.
Dalam rangkaian acaranya peserta dijelaskan dan diberikan arahan mulai dari tentang bagian yang digunakan untuk pembuatan sirup. Bagian daun yang masih muda dan segar hingga dijelaskan pula tentang bagaiman formulasi dan cara pembuatan hingga sirup siap untuk dikonsumsi bahkan dijelasan pula bagaimana peluang usaha yang terbuka melalui produk sirup kalakai tersebut.
Untuk kedepannya diharapkan melalui produk sirup kalakai dapat membuat masyarakat terbiasa menggunakan bahan lokal yang bergizi untuk dikonsumsi sehari-hari sehingga dapat membentuk kebiasaan yang secara tidak sadar mamapu mengatasi kasus stanting.
Noor Ramadhani. (2022). Tentang Etnobiologi di Kalimantan Selatan (Issue March). CV.BATANG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H