Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Susunan Materi Biologi di Kurikulum Merdeka, Apakah Sudah Tepat?

22 Desember 2022   08:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   08:02 2871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biology Education/Pix4free

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum terbaru pendidikan Indonesia. Kurikulum ini didesain untuk mengejar ketertinggalan siswa di Indonesia setelah pandemic COVID-19, dan untuk meningkatkan literasi siswa agar naik peringkat pada asesmen internasional PISA. Kurikulum ini menekankan pada kedalaman materi dibandingkan keluasan materi. Akibatnya banyak materi / bab pelajaran yang dihilangkan pada kurikulum ini. Kurikulum merdeka saat ini baru diterapkan di beberapa sekolah yang sudah siap, namun tahun depan akan semakin banyak sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka.

Berbeda dengan kurikulum lama yang menggunakan kompetensi dasar (KD), kurikulum merdeka menggunakan istilah capaian pembelajaran (CP). Pada kelas X, CP yang dipelajari yaitu keanekaragaman makhluk hidup, virus, inovasi teknologi biologi (bioteknologi), komponen ekosistem, interaksi antar komponen, dan perubahan lingkungan. Kelas XI-XII memelajari mengenai sistem tubuh manusia, metabolisme, pewarisan sifat, pertumbuhan dan perkembangan, dan evolusi.

Angkatan 2022 kelas X merupakan Angkatan pertama yang menggunakan kurikulum merdeka. Kelas X mengalami pengurangan bab pada 5 kingdom makhluk hidup seperti protista, bakteri, tumbuhan (plantae) animalia, jamur. Kehilangan 5 kingdom ini sangat disayangkan karena sebenarnya merupakan pondasi bagi ruang lingkup biologi sendiri. 

Alih-alih memperdalam materi, kehilangan beberapa bab membuat pengetahuan siswa terbatas. Misalnya ketika siswa mempelajari penyakit pada tubuh makhluk hidup, mungkin yang terlintas bahwa semua penyakit itu disebabkan oleh virus, padahal penyebab penyakit bisa juga dikarenakan oleh bakteri dan jamur. Mereka bisa beranggapan seperti itu karena hanya mendalami virus saja, tanpa mendalami bakteri dan jamur. Hal ini bahkan bisa menyebabkan miskonsepsi pada siswa.

Lalu, bab bioteknologi pada kelas X belumlah tepat. Bioteknologi memiliki materi yang kompleks. Siswa harus memahami beberapa struktur mikroorganisme seperti khamir dan bakteri sebelum mempelajari bioteknologi. Khamir dan bakteri memiliki peran yang penting dalam bioteknologi konvensional dan modern. Jika siswa kekurangan informasi mengenai mikroorganisme tersebut, kemungkinan besar siswa akan sulit memahami bioteknologi itu sendiri.

Kesulitan itu mungkin bisa diakali guru dengan menyisipkan materi tambahan sebelum mempelajari bioteknologi. Misalnya guru menyiapkan materi jamur dan bakteri sebelum bioteknologi dimulai. Hal ini sangat penting untuk membantu siswa memahami bioteknologi secara komperhensif. Namun ini hanya akan dilakukan jika guru benar-benar peduli akan pentingnya suatu dasar ilmu agar pembelajaran bioteknologi menjadi menarik dan penting serta dimaknai siswa.

Itulah salah satu dampak dari hilangnya beberapa materi biologi yang sebenarnya menjadi dasar bagi materi kompleks lainnya. Materi dasar yang seharusnya menjadi pondasi, tetapi dihilangkan dengan alasan "materi terlalu luas". Padahal jika diperhatikan lagi, materi dasar inilah yang dapat membuat siswa mendalami pembelajaran biologi menjadi komperhensif, yaitu dapat menghubungkan beberapa konsep menjadi suatu keilmuan yang utuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun