Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pedagogi Digital, Bagaimana Pedagogi Dimasukkan pada Teknologi Digital

22 Oktober 2022   08:00 Diperbarui: 22 Oktober 2022   08:00 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagogi Digital/Wikimedia

            Kemajuan teknologi memasuki era revolusi industri 4.0 yang menghadirkan internet of thing (IoT), cloud computing, artificial intelligence dan mobile phone sebagai perangkat yang penting bagi manusia. Pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran dilandasi oleh filosofi digital pedagogy. Pedagogi digital dimaknai sebagai keterlibatan dan praktik reflektif salam kegiatan belajar mengajar melalui teknologi digital. Karakteristik dari pedagogi digital adalah menyatukan teori dan praktek, cara berpikir, menumbuhkan kreativitas, pemecahan masalah dan permainan, mendorong partisipasi dan kolaborasi.

            Menggunakan computer dalam kelas tidak membuat pembelajaran menjadi efektif, guru perlu memahami cara menggunakan teknologi secara efektif, memahami teori pembelajaran, dan mengetahui cara memilih teknologi yang tepat untuk hasil pembelajaran yang dituju. Secara sederhana, pedagogi digital merupakan suatu studi tentang bagaimana cara mengajar dengan menggunakan teknologi digital. Pedagogi digital merupakan pendekaran yang tidak hanya berbasis keterampilan guru menggunakan teknologi, namun bagaimana guru sebagai fasilitator memanfaatkan teknologi untuk membangun keterampilan berpikir sekaligus mengembangkan aspek afektif siswa.

            Digital pedagogi mencakup perubahan pedagogi tradusional dan lebih banyak pada pendekatan konstruktivis, dimana siswa membangun pengetahuan dari pengalaman mereka dengan cara menggabungkan pengalaman baru ke dalam suatu kerangka tanpa merubah kerangka tersebut. Mitch Resnick menciptakan istilah konstruksionisme terdistribusi untuk menjelaskan bagaimana jaringan computer dapat mendukung konstruksi pengetahuan saat siswa bekerja sama dalam suatu desain pembelajaran.

Pentingnya pedagogi digital

            Kita berada dalam lingkungan masyarakat dengan informasi global. Informasi dan komunikasi tidak lagi terbatas pada lingkungan lokal saja. Jenis pekerjaan di masa depan pun berubah menjadi teknologi dan mesin. Sehingga siswa perlu dipersiapkan untuk membiasakan dengan teknologi digital sehingga di masa depan mereka dapat berkontribusi dalam pekerjaannya.

            Tenaga kerja Indonesia perlu dipersiapkan secara digital. Kompetensi digital, kepercayaan diri, dan penggunaan ICT untuk pekerjaan, pembelajaran, pengembangan diri dan partisipasi diharapkan untuk menjadi tenaga kerja yang terampil.

            Tidak semua orang dapat menggunakan teknologi digital. Walaupun sekarang teknologi digital sudah memasuki kehidupan manusia, namun bukan berarti siswa mampu memanfaatkan teknologi digitalnya dengan baik. Umumnya, siswa masih menggunakan teknologi digital untuk kebutuhan rekreasi dan bersenang senang. Pada akhirnya, sekolah perlu membekali siswa dengan keterampilan ICT untuk kemudahan pekerjaan di masa depan.

            Menggunakan teknologi digital di kelas merupakan hal menarik dan memotivasi. Pada dasarnya, siswa memiliki ketertarikan pada hal-hal baru yang menyangkut teknologi. Hal ini dapat dimanfaatkan guru untuk memperkaya siswa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi lingkungan belajar. Siswa selalu memiliki potensi ketika berhadapan dengan besarnya ilmu pengetahuan yang ada pada internet sebagai suatu sumber informasi.

            Belajar sepanjang hayat. Hal ini menunjukkan pendidikan tidak terbatas pada sekolah formal, namun berfokus pada pengembangan keterampilan dan bakat siswa untuk memastikan mereka mampu terlibat dalam pembelajaran sepanjang hidup mereka. Siswa dapat belajar terus menerus dengan memanfaatkan akses internet, informasi dari google, membaca situs web, dll. Ketika di sekolah siswa sudah dibiasakan dengan teknologi digital, mengembangkan literasi digital dan membantu mereka dalam mengkritisi suatu informasi, maka hal tersebut dapat memastikan mereka untuk belajar lebih lama sepanjang hayat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun