Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Metaverse: Platform Pembelajaran yang Ternyata Sudah Ada di Sekitar Kita!

22 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 22 Juni 2022   08:18 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakter di Zepeto/Flickr

Metaverse merupakan kombinasi dari kata "meta" yang artinya virtual dan "verse" yang mengacu pada kata universe yaitu dunia. Kata ini pertama kali muncul pada novel Snow Crash yang dipublikasikan pada tahun 1992. 

Metaverse dikembangkan berdasarkan virtual reality sebelum pandemi COVID-19, dan ketika pandemi dimana terdapat pembatasan aktivitas di luar rumah dan pembatasan untuk berkumpul, metaverse menjadi semakin berkembang.

Fortnite/Pixabay
Fortnite/Pixabay

Salah satu kampus universitas di luar negeri sudah mengimplementasikan suatu ruang virtual menggunakan platform metaverse untuk mengukur perilaku siswanya. 

Contoh dari platform metaverse antara lain Zepeto, Roblox, Gather town, Fortnite dan lain-lain. Keempat platform metaverse tersebut memberikan pengalaman bagi penggunanya berdasarkan lingkungan grafis 3D dan program studio yang berperan sebagai alat pengembangan. Pengguna dapat membuat lingkungan virtual yang dapat dikustomisasi menggunakan alat studio tersebut.

Sumber: Classcraft
Sumber: Classcraft
Keempat platform metaverse tersebut merupakan platform metaverse dengan pengguna terbanyak secara global. Banyak perusahaan yang menggunakan metaverse untuk mempromosikan produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan tersebut. Platform metaverse yang berhubungan dengan kelas adalah classcraft. 

Classcraft merupakan platform pembelajaran dimana murid secara individu dapat membuat avatar mereka masing-masing dan dapat memilih profesi (warrior, wizard, dan healer). Siswa dapat memperoleh poin setiap kali mereka memecahkan masalah. 

Poin yang didapatkan digunakan untuk membuka ketrampilan (skill) baru. Setiap profesi memiliki ketrampilan khusus. Contoh ketrampilan khusus adalah mengontrol air conditioning, makan di kelas dan lain-lain.

Walaupun saat ini aplikasi berbasis metaverse belum banyak diketahui dan dirasakan seberapa besar manfaatnya, namun memanfaatkan metaverse layak untuk dicoba untuk memaksimalkan pembelajaran masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun