Tahun 2021 akhirnya berkesempatan mengunjungi dan berdoa di Asta Tinggi. Asta berarti makam, tinggi berarti bukit. Asta Tinggi merupakan makam para Raja Sumenep dan keturunannya yang berada diatas bukit. Cara menuju asta tinggi diikuti dengan jalan menanjak. Asta tinggi dibangun sekitar tahun 1750 M.
Ketika sampai disana, pengunjung disuguhi dengan pintu masuk berupa dinding besar berwarna hijau-kuning khas corak Arab, Jawa, China dan Eropa. Di Pintu Masuk tertulis "Pasarean Raja-Raja Sumenep di Asta Tinggi: 1. Pangeran Pulang Jiwa; 2. Pangeran Jimat; 3. Temenggung Tirtonegoro (Bindara Saod); 4. Panembahan Notokoeoemo (Mohammad Saleh)". Lalu ada larangan untuk mengubah bentuk bangunan dan ditempati kuburan baru di ruangan kubah/serambi/pendopo.
Untuk masuk ke Asta Tinggi tidak dipungut biaya apapun. Tetapi ada kotak amal untuk memberikan sejumlah infaq / shodaqoh. Untuk masuk ke Asta Tinggi, diharuskan melepas sepatu, menjaga wudhu dan niatkan berdoa kepada para raja. Nuansa ketika masuk ke Asta Tinggi juga terasa berbeda. Nuansanya seperti religi, tenang dan adem turut dirasakan.
Setelah mengunjungi Asta Tinggi, ada baiknya untuk berbelanja oleh-oleh Khas Madura. Letak toko oleh-olehnya berada di sebelah kiri Asta Tinggi. Adapun oleh-oleh yang bisa dibeli seperti kaos merah-putih, batik, topi madura, gantungan kunci clurit, hiasan kuda lumping hingga alat memasak. Harga yang dibandrol lebih murah dibandingkan membeli di toko oleh-oleh Suramadu.
"Asta Tinggi merupakan tempat untuk menelusuri jejak keislaman para Raja dan keturunannya di Tanah Madura"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H