Mohon tunggu...
Risda Putri Indriani
Risda Putri Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai! Panggil saya Risda !
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biologi - Pendidikan - Islam Mahasiswa Pendidikan Biologi-UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengintip Kromosom Raksasa pada Kelenjar Ludah Chironomus SP.

8 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 8 Juli 2021   06:21 2369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wikimedia / Chironomus

Jika kita belajar biologi, pasti pernah mendengar kata kromosom. Kromosom adalah materi berbentuk benang yang terdapat pada inti sel dan berisi informasi genetik yang diturunkan secara turun-temurun. Kromosom pada eukariotik terdiri dari DNA yang teruntai membentuk struktur kromosom. Kromosom terbagi menjadi tiga bagian yaitu telomer, sentromer dan lengan kromosom.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Kromosom biasa berbentuk sangat kecil sehingga diperlukan mikroskop khusus untuk melihatnya. Namun, ternyata ada kromosom yang bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya (seperti yang ada di sekolah). Kromosom ini disebut kromosom raksasa atau kromosom politen. Kromosom politen ini biasanya ditemukan pada Drosophilla melanogaster, Chironomus sp, dan hewan lainnya pada ordo diptera. Kromosom politen bisa ditemukan pada kelenjar ludah prepupa, esofagus, usus, tubulus malphigi, jaringan lemak, sel dinding trachea, otot, dan beberapa tipe sel pada saraf ganglia. Kromosom ini lebih sering ditemui pada kelenjar ludah karena lebih mudah dibelah dan kromosom yang ditemukan cukup besar.

Wikimedia / Chironomus
Wikimedia / Chironomus
Passarge dalam bukunya Colour Atlas of Genetics 3nd Edition (2007), menyebutkan bahwa kromosom politen pertama kali ditemukan saat E.G Balbiani (1881) meneliti kelenjar ludah Drosophilla melanogaster dan Chironomus sp. Selanjutnya Theopillus Painter (1993-1934) adalah orang pertama yang menemukan keberadaan kromosom politen pada Drosophilla melanogaster dan menekankan pentingnya kromosom politen untuk mempelajari struktur kromosom dan wilayah dari gen itu sendiri.

Kromosom politen terjadi karena adanya peristiwa endoreduplikasi. Endoreduplikasi yaitu pengulangan berulang dari replikasi DNA namun tidak melalui tahap pembelahan sel. Hal ini terjadi berulang-ulang sehingga menyebabkan volume sel terus meningkat, sehingga kromosom politen memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran kromosom biasa. Kromosom politen ditemukan pada tahap larva karena tubuh sedang membutuhkan protein DNA yang banyak. Sehingga itu membuat larva dapat berkembang menjadi bentuk dewasa.

Itulah sedikit informasi mengenai kromosom raksasa pada Chironomus sp. !

Semoga Bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun