Hati manusia faktanya bisa beregenerasi. Tetapi, hati yang dimaksud disini adalah hati (liver) ya!. Hati manusia ini dapat dipegang di perut kanan atas tepat di bawah tulang rusuk. Hati (liver) sebagai penetralisir racun, mempunyai peran yang sangat penting bagi manusia.Â
Organ ini rawan mengalami kerusakan, sehingga organ ini diberkahi kemampuan untuk meregenerasikan diri. Hepatosit, yaitu sel yang membentuk organ hati, dapat menggandakan diri sampai bagian yang rusak dapat pulih kembali.
Jika sel hepatosit lama tidak mampu meregenerasi hati dalam waktu tertentu, maka sel oval-lah yang akan membentuk hepatosit baru. Sel oval adalah sel progenitor kecil yang menghasilkan sel hepatosit dan sel empedu. Sel oval ini merupakan sel cadangan apabila kekurangan sel hepatosit.
Hati yang teregenerasi akan berhenti tumbuh ketika mencapai ukuran tertentu. Menurut Huang (2006), asam empedu yang disekresikan oleh hati dapat mengatur pertumbuhan hepatosit. Sehingga, asam empedu akan muncul untuk mengatur ukuran hati, dan menjaganya agar tetap pada volume sel tertentu.
Namun, sel hati yang beregenerasi tidak akan berfungsi sama seperti semula. Karena, sel hepatosit berbeda dengan sel induk. Jika terjadi kerusakan yang berlebihan pada hati, maka sel hepatosit tidak mampu meregenerasi hati. Sehingga hati akan ditutupi jaringan parut. Jaringan inilah yang menyebabkan sirosis hati. Sirosis hati adalah kerusakan hati karena terbentuknya jaringan parut.
Maka dari itu, hati harus dijaga walaupun mempunyai kemampuan untuk beregenerasi. Menjaga organ hati dapat dilakukan dengan cara tidak merokok, tidak meminum minuman beralkohol, meminimalisir minum obat, dan memperbanyak minum air.Â
Sumber : Barresi, Michelle. Developmental Biology. USA: Â Sinauer Associates, 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H