Mohon tunggu...
Risca Cahyani Agustin
Risca Cahyani Agustin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

On process

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya Indonesia dan Kehidupan New Normal, Mampukah Terlaksana?

20 Juni 2020   15:10 Diperbarui: 10 November 2021   14:33 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pandemi Covid-19.(PEXELS/ANNA SHVETS) 

Sejak terjadinya pandemi covid-19, tak sedikit kepala negara yang mengimbau warganya untuk melakukan segala aktivitas di rumah saja. 

Sudah hampir setengah tahun virus covid-19 berdampingan dengan kehidupan manusia di penjuru bumi dan hingga saat ini masih banyak negara yang terus berjuang untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan ini.

Sebelumnya, negara-negara di benua Asia hingga Eropa menerapkan sistem lockdown termasuk negara Indonesia yang meski dalam peyebutan nama dan kebijakannya berbeda dengan negara lain. 

Indonesia merupakan negara yang tidak melarang secara penuh aktivitas warganya di luar rumah. Hal ini berdampak kasus covid-19 di Indonesia yang kian meningkat setiap harinya.

Pada saat Pemerintah Indonesia memberikan sedikit kelonggaran bagi warganya yang harus beraktivitas di luar rumah,  malah semakin membuat mereka tidak perduli bukan menyadari, sebab budaya yang sudah lama tertanam dalam diri masyarakat Indonesia ini bukan hanya berlaku pada saat pandemi terjadi, melainkan sudah mendarah daging. Contohnya seperti budaya atau kebiasaan tak memakai helm saat berkendara yang masih sering kita jumpai di negeri kita tercinta ini.

Disisi lain, terjadinya wabah covid-19 mampu sedikit membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia untuk menerapkan pola hidup sehat dengan cara memakai masker ketika keluar rumah, tetapi apakah hal itu semata-mata kesadaran masyarakatnya? Atau hanya takut pada sanksi yang diberikan oleh pemerintah?

Jika kita tengok kembali saat masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ternyata dari hasil pemberitaan media mengatakan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak perduli pada anjuran Pemerintah Indonesia untuk tidak berkumpul-kumpul, menjaga jarak, tidak berboncengan ketika berkendara, dan bahkan jika kita perhatikan orang-orang sekitar tempat tinggal kita itu masih banyak yang enggan memakai pelindung diri seperti masker karena alasan "panas dan susah nafas".

Dari hal tersebut membuktikan bahwa masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga kesehatan. Lantas, akankah kehidupan New Normal mampu diterapkan dengan baik oleh warga Indonesia? 

Permasalahan ini hanya dapat terjawab ketika masyarakat sekitar kita sudah menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan, melindungi sesama, serta menerapkan pola hidup sehat sebagai kehidupan baru yang harus dilakukan guna memutus penyebaran virus covid-19 agar terciptanya kehidupan normal seperti sedia kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun