Penulis 1 Risa RiantiÂ
penulis 2 Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd., M.H.Â
Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi telah mempengaruhi berbagai aspek bidang kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan perubahan ini menjadi tantangan baru dalam membentuk karakter dan moral generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektualÂ
tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan nilai-nilai moral yang baik. Mengingat tantangan globalisasi dan derasnya arus informasi, pendidikan karakter menjadi semakin penting dalam meningkatkan karakter bangsa yang tangguh, jujur, dan berbangsa. Pendidikan Pancasila, sebagai salah satu mata pelajaran yang memuat nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, memiliki peran penting dalam upaya pembentukan karakter tersebut.
Pancasila, yang merupakan pedoman dan ideologi bangsa Indonesia, mengandung unsur nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Nilai nilai ini menjadi landasan dalam membentuk karakter siswa agar menjadi individu yang memiliki moralitas tinggi dan mampu menghadapi tantangan era digital. Implementasi pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila menjadi sangat relevan di era globalisasi saat ini, dimana keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi sering kali memengaruhi perilaku serta pola pikir generasi muda.
Pendidikan Pancasila diharapkan dapat dipahami secara teoretis, tetapi juga di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari upaya membentuk karakter yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kajian berkaitan dengan peran pendidikan Pancasila dalam implementasi pendidikan karakter di era globalisasi saat ini penting untuk dipahami, untuk meyakinkan bahwa generasi muda mampu berkembang dalam arus modernisasi tanpa kehilangan identitas kebangsaan Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia, memiliki peranan yang penting dalam mengarahkan perilaku dan kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila dapat dianggap sebagai pandangan hidup bangsa indonesia yang menghubungkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia bagi setiap warga negara dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Pancasila Sebagai Pedoman Negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Demokrasi, dan Keadilan Sosial, menjadi petunjuk bagi setiap warga negara dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila dapat mempengaruhi kehidupan sosial, politik, dan budaya bangsa Indonesia, serta menjadi dasar bagi setiap warga negara dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai ideologi negara, pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta identitas nasional. Pancasila adalah hasil dari konsep ide pemikiran para pendiri bangsa yang bersumber dari nilai-nilai budaya Indonesia, juga berfungsi sebagai sumber hukum, pandangan hidup, dan pedoman penyusunan perundang-undangan. Pendidikan Pancasila bertujuan agar siswa dapat menjadi manusia yang beriman, bertakwa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan demokratis serta bertanggungjawab.
Pentingnya Pancasila dalam lingkungan pendidikan sebagai bagian dari tanggung jawab moral instansi pendidikan bahwa nilai-nilai Pancasila harus di implementasikan dalam perilaku sehari-hari di sekolah dan perguruan tinggi untuk membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa indonesia.
Penerapan dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia yang berkualitas dan berintegritas. Pendidikan karakter adalah Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mendidik dan mengoptimalkan potensi peserta didik, guna membangun karakter pribadi agar menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya dan proses pembelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan perilaku dan sikap individu agar menjadi pribadi yang berintegritas, bermoral, dan etis. Proses ini melibatkan pengembangan nilai-nilai positif yang menjadi landasan bagi individu dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Pendidikan karakter tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga meliputi pengembangan sosial, emosional, dan spiritual, sehingga individu dapat menyikapi berbagai tantangan dalam kehidupan dengan sikap yang baik.
Permasalahan yang dihadapi (1) Kesiapan Sumber Daya Manusia: Banyak pendidik belum memiliki pengetahuan mendalam tentang bagaimana menggabungkan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran. (2) Infrastruktur Teknologi: Keterbatasan akses terhadap teknologi di beberapa daerah dapat menghambat implementasi pendidikan berbasis digital. (3) Kurangnya Kesadaran: Siswa dan masyarakat umum mungkin kurang menyadari pentingnya nilai-nilai Pancasila kehidupan sehari-hari.