Mohon tunggu...
Binti Risalatus Salafiyah
Binti Risalatus Salafiyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa PAI IAIN Jember

Dari Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Rekontruksionisme di ranah Pendidikan

27 Mei 2020   21:15 Diperbarui: 27 Mei 2020   21:09 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Caroline Pratt

Menurutnya rekontruksionisme dapat terwujud jika ada sebuah sekolah yang mampu mencetak manusia yang membangun dan berkembang dalam berpikir. Tujuan utama pendidikan yang merupakan konsensus tertinggi agar tercipta kerja sama di lingkungan manusia. Melaui kesepakatan atau kerjasama tersebut dalam dunia pendidikan yang terjalin antara pendidik dan peserta didik akan tercipta pula pendidikan yang menyenangkan antara dua belah pihak.

Paulo Freire

Ia merupakan salah satu tokoh utama dari aliran rekontruksionisme ini. Menurutnya tujuan pendidikan adalah dapat membuka mata peserta didik agar mereka menyadari adanya realitas ketertindasannya sehingga dapat bertransformasi sosial. Ia juga memandang kalau pendidikan tentunya selalu ada campur tangan politik di dalamnya, baik untuk mempertahankan status quo maupun untuk menciptakan perubahan sosial. Karena itu metode yang ia gunakan dalam pembelajaran ialah banking concept of education, berbeda dengan metode possing yg diterapkan dalam kehidupan praktis di kelas. Sayangnya metode banking concept of education mempunysi kekurangan dimana peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan karena sistem yang digunakan hanya sebuah transfer pengetahuan dari guru dan penerimaan pengetahuan oleh peserta didik. Guru disini menganggap dirinya sebagai orang yang paling pintar dan serba mampu sedangkan murid dipandang manusia yang bodoh. Peraturan kelas pun gurulah yang menciptakan dan murid hanya bisa mengikuti dan menuruti.

Semoga bermanfaat:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun