Assalamu'alaikum kompasianer!!
Pembahasan kita kali ini mungkin akan menjadi tema filsafat terakhir nih guys:(
Tapi tenang, insyaAllah  tulisan kali ini bukan yang terakhir di blog ini..
So let's read guys..
 Rekontruksionisme merupakan kata kunci di pembahasan kita kali ini. Tentunya sudah bisa kita telisik kalau rekontruksionisme terdiri dari dua kata yaitu recontruc yang atinya membangun kembali dan isme yang bermakna suatu aliran atau paham.
Jadi Rekontruksionisme dapat didefinisikan sebagai sebuah aliran yang berupaya merombak suatu susunan terdahulu dengan membangun kembali tatanan hidup sesuai kebudayaan yang bercorak modern atau baru. Aliran ini juga berusaha untuk mencari sebuah kesepakatan antar manusia agar dapat mengatur tatanan kehidupan dilingkungan manusia.
Aliran Rekontruksionisme ini bermuara dari sebuah kondisi dimana masyarakat yang semakin terlepas dari tatanan dunia dalam berperilaku dan bersikap.
 Setelah diusut lebih dalam nih guys, ternyata latar belakang aliran Rekontruksionisme  ini sepaham dengan aliran perennialisme tapiii ada titik perbedaan antara keduanya yang terletak pada prinsip saat mengatasi sebuah masalah yang termasuk visi misi didalamnya. Jika aliran perennialisme berprinsip untuk kembali pada sebuah nilai terdahulu yang tentunya sudah terbukti kebenarannya sedangkan rekontruksionisme berprinsip dengan adanya upaya membina suatu konsesus secara luas dan yang paling mungkin mencapai tujuan tertinggi melalui sebuah kesepakatan.
Rekontruksionisme memandang sebuah realita itu sifatnya universal dan ada dimana-mana dan menganggap manusia mempunyai tugas yang sama yaitu menyelamatkan dunia melalui pembinaan kembali intelektual dan spiritual yang kuat dan sesuai nilai dengan yang benar. Persepsi tersebut menghasilkan pemikiran bahwa masa depan suatu bangsa itu diatur oleh rakyat.
George Lounts
Filsuf sosial dan budaya asal Amerika Serikat ini mempunyai pemikiran untuk membangun kembali masyarakat baru yang dinilai pantas dan adil. Ia juga berpendapat kalau suatu masyarakat dapat terbentuk dengan adanya pondasi yang kuat yaitu pendidikan dimana pendidikan dianggap mampu mencetak manusia yang pintar mengatasi krisis baik dalam hal sosial maupun ekonomi.