limbah biji kopi yang cacat melalui diversifikasi produk ini sebagai bentuk manajmen usaha dan bagian dari business sustainability. Dimana produk kopi yang cacat menunjukkan kopi yang tidak lulus kontrol kualitas pada tahap pensortiran atau hampir 10 hingga 20 persen, yamg tidak dimanfaatkan lebih lanjut karena mengalami penurunan cita rasa, asam yang berlebihan, sepat, rasanya seperti rumput sehingga kurang diminati. Sehingga diperlukan pembinaan kepada KnK Koffee Resources untuk bisa melakukan diversifikasi produk dari pemanfaatan flavor dan aroma kopi produk cacat berupa sabun kopi; masker kopi dan pengharum ruaangan beraroma kopi serta olahan pangan berbahan dasar kopi. Â Â
Aspek produksi dan manajemen usaha khususnya dalam pengloahan limbah diharapkan dapat meningkatkan omset dan capaian Sustainability Development Goals (SDGs). Hal ini juga dilakukan oleh KnK Koffee Resources yang melihat potensi pengolahanKetua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Dosen FE UNNES, Maylia Pramono Sari, S.E., M.Si., Sabtu (20/8) menemukan permasalah terkait dengan permasalahan business sustainability terkait dengan produksi (diversifikasi produk) dan manajemen usaha (pengolahan limbah biji kopi cacat) di KnK Koffee Resources selama dilaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Dosen. Sehingga Tim Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Dosen FEB UNNES menginisiasikan penguatan UMKM melalui diversifikasi produk olahan limbah biji kopi cacat guna meningkatkan capaian SDGs di KnK Koffee Resources. Pelatihan ini didanai oleh sumber dana DPA LPPM UNNES 2022 yang diikuti oleh pemilik KnK Koffee Resources, Agung Kurniawan dan 25 karyawan KnK Koffee Resources. Pemilihan lokasi dikarenakan potensi yang dimiliki oleh KnK Koffee Resources yang memiliki potensi pengelolaan kopi yang besar dengan kapasitas produksi sebesar 700 hingga 1.000 kg per bulan, omzet Rp 100 juta dan daerah pemasaran Kota Semarang.
Maylia Pramono Sari, S.E., M.Si., mengemukakan KnK Koffee Resources sebagai rintisan bisnis anak muda Kota Semarang yang berhasil melakukan penetrasi bisnis keluar dan mendukung terbentuknya ekosistem bisnis di Kota Semarang yang lebih baik. "pelaksanaan bisnis ini dibuktikan dengan adanya apresiasi Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, karena rasa kopi olahan KnK Koffee Resources yang dirintis oleh Agung". Jelas Maylia.
Pelatihan ini menghadirkan Pudji Astuti, S.Pd., M.Pd, selaku narasumber yang memberikan pelatihan tentang aspek produksi pengelolaan kopi kepada SDM dari KnK Koffee Resources. Harapannya dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemilik dan karyawan KnK Koffee Resources yang berperan memacu pertumbuhan produk unggulan daerah untuk pasar kopi dalam negeri yang dinamis, meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kopi dan olahannya agar berdaya saing tinggi dengan tetap bepijak pada keunikan atau ciri khas kedaerahannya. "Penguatan aspek inovasi produksi kepada KnK Koffee Resources agar mengalami peningkatan omset dengan memberikan fasilitas teknologi berupa pengetahuan dan peralatan yang dibutuhkan KnK Koffee Resources atas diversifikasi produk dari pemanfaatan flavor dan aroma kopi produk cacat", Pudji Astuti.
Andin Vita Amalia, S.Si., M.Sc. menjelaskan tentang manajemen usaha khususnya pengelolaan limbah dari biji kopi yang cacat. Menurut Andin, "Ada beberapa bentuk cacat pada biji kopi seperti baked coffee, underdeveloped coffee, overdeveloped coffee, quekers, overfermented, baggy yang sebenernya masih bisa dimanfaatkan untuk menjadi produk kopi dan olahannya yang bernilai". Harapannya pelatihan ini dapat meningkatkan jumlah omset KnK Koffee Resources.
Selain itu, Romiyatun Mijiling Astuti, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa "potensi yang dimiliki oleh KnK Koffee Resources sebagai industri rumahan degan 25 karyawan yang mampu menyupai 60 kedai kopi atau 75 persen di Kota Semarang atau beromzet rata-rata 100 juta per bulan serta membina petani kopi di daerah Bonjor, Tretep Temanggung dan daerah Wonokasihan, Gunung Kelir, Ambawara."
Terakhir Tim Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Dosen yang difasilitasi oleh Risanda A. Budiantoro, S.E., M.SEI. yang melakukan pengembangan ekonomi berbasis Community Development Model untuk optimalisasi omset dan kesejahteraan KnK Koffee Resources. Harapannya melalui pelatihan ini mampu meningkatkan kualitas KnK Koffee Resources (pengetahuan dan ketrampilan penggunaan teknologi penyortiran biji kopi dan pengolahan limbah kulit kopi), peningkatan daya saing (SDM, bahan baku, proses produksi, keunikan produk dan pemanfaatan produk cacat/limbah kopi), peningkatan produksi, omset dan kesejahteraan mitra (penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan) dengan pemanfaatan teknologi tepat guna. Menurut Risanda, "Pemanfaatan limbah biji kopi cacat ini merupakan Sustainable Developmnet Product selaras dengan konsep Sustainable Development yang bertujuan menciptakan keseimbangan antara dimensi pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan".
Sebelumnya tim Tim Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Dosen telah melakukan serangkaian kegiatan dengan pendekatan Community Development sejak 2019. Dimana pada 2019, pelaksanaan pengabdian difokuskan pada aspek finansial, sedangkan 2020 pengabdian difokuskan pada distribusi dan pemasaran produk, dan 2022 difokuskan pada business sustaiability, manajemen usaha (limba biji kopi) dan aspek produksi. "Menurut Agung sebagai owner dari KnK Koffee Resources pelaksanaan dari pebadian ini memiliki manfaat guna memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis keunggulan lokal dan membangun iklim usaha yang kondusif. Solusi yang ditawarkan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Dosen berupa penguatan kepada KnK Koffee Resources sebagai mitra agar mengalami peningkatan omset dengan memberikan fasilitas teknologi berupa pengetahuan (pengolahan limbah/produk cacat kopi) yang dibutuhkan KnK Koffee Resources.
"Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Dosen ini merupakan bentuk kontribusi nyata FE UNNES kepada UMKM yang ada di Kota Semarang khususnya KnK Koffee Resources untuk menjembatani hasil penelitian di kampus untuk diaplikasikan di masyarakat", Tutup Maylia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H