pendidikan inklusi? SDLB? PDBK? apakah itu? jadi teman-teman ternyata kebanyakan dari kita belum memahami tentang pendidikan inklusi. ketika mendengar kata inklusi kita akan tertuju pada anak yang cacat ataupun memiliki kelainan. nah jadi teman-teman sebenarnya pendidikan inklusi yang dimaksud adalah bukan sekolah SLB.Â
Inklusi sendiri merupakan pendekatan yang digunakan untuk menciptakan lingkungan yang terbuka bagi siapa saja dengan latar belakang yang berbeda-beda. jika kita memahami inklusi itu SLB maka kita salah besar. Sekolah dapat dikatakan inklusi ketika sekolah itu terdapat Peserta Didik Berkebutuhan Khusus disekolah dan mampu diterima oleh seluruh masyarakat sekolah.Â
pendidikan inklusi memiliki tujuan yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kelainan baik (emosional, sosial, intelektual) untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. selain itu menciptakan pendidikan yang menerapkan keberagaman. prinsip inklusi yaitu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan, diterimanya PDBK dilingkungan sekolah, dan pembelajarannya menggunakan sistem fleksibilitas.
PDBK itu banyak jenisnya antara lain tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, lamban belajar, gangguan emosi dan perilaku, sulit belajar spesifik, cerdas istimewa dan bakat istimewa, autistic spectrum disorders (ASD), dan attention deficit hyperactivty disorder (ADHD). dalam pelaksanaan pendidikan inklusi perlu melalukan beberapa masa yaitu masa transisi dan dilanjutkan dengan PPDB, identifikasi, asesmen, profil anak, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian evaluasi pembelajaran, dan laporan hasil belajar.
begitulah teman-teman tentang gambaran pendidikan inklusi. perlu kita ketahui masih banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membantu mereka-mereka yang mempunyai keterbatasan. dan setelah membaca gambaran pendidikan inklusi di atas semoga dapat menumbuhkan sedikitnya keperduliannya kita kepada mereka-mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H