Mohon tunggu...
Risamusafaah
Risamusafaah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Semangat menuju kemanfaatan

Tak ada satu pun kekuatan selain pertolongan dari Allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayatan Maut

30 Oktober 2019   08:24 Diperbarui: 30 Oktober 2019   08:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutatap rona wajah nan lembut

Menggenggam erat balutan rindu
Bercengkrama di atas ranjang pembaringanmu
Menahan isak tangis tak terbelenggu
Dalam sesak napasmu
Kudengar lirih suara serak bibirmu
Sayang....
Ambilkan butiran tasbih penenangku
Mataku sembab menahan pilu
Isakku terus meluluhlantakkan asaku

Di pesakitan sukmamu
Begitu tenang mengelus pipi basahku
Sabarlah sayang....
Aku pasti sembuh dalam dekapan Rabb-Mu
Dentuman jantung berdenyut bak bom waktu
Saat napasmu di penghujung waktu
Maut sedang  menyayat ragamu
Sayatan kesembuhan yang kau tunggu
Terhempas pelan menatap dimensi barumu
Sementara aku...
Hancur lebur segala mimpiku
Melihat tubuhmu terbujur kaku
Detik itu selalu kuingat dalam piluku

30/10/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun