Mohon tunggu...
Risal Akbar
Risal Akbar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku Menulis maka aku hidup |Aku hidup maka aku menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kepulauan Pangkajene, Atlantis yang Hilang?

15 Maret 2014   03:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:55 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atlantis sebuah mitos Yunani, yang namanya timbul bersama goresan tangan plato. Dalam tulisannya, Plato menuliskan bahwa Atlantis merupakan sebuah pulau yang berhasil menaklukkan peradaban termaju saat itu, Yunani. Diceritakan memiliki ribuan angkatan laut yang tangguh, Atlantis kemudian tenggelam bersama dengan ribuan cerita misteri yang hingga kini masih belum dapat diungkap.

Tercatat, beberapa organisasi hingga negara adidaya melakukan misi pencarian untuk menemukan kembali negeri ini. Sebut saja Heinrich Himmler, salah satu tokoh Nazi yang melakukan pencarian besar-besar pada tahun 1938 di Tibet.

Jauh dari Tibet, saya menemukan sebuah keindahan, mungkin bukan Atlantis, namun cukup mewakili keindahan tanah yang melegenda itu.Podang-Podang,Jaraknya tiga jam perjalanan laut dari Makassar, sebuah kota besar di timur Indonesia. Hamparan laut biru dan pantai pasir putih seakan menjadi gerbang masuk di salah satu pulau dari 103 gugusan kepulauan Pangkajene di Provinsi Sulawesi Selatan. Pangkajene sendiri merupakan nama kota yang diambil dari dua suku kata Pangka yang berarti cabang dan jene yang berarti air. Nama ini sudah sanggup menggambarkan bagaimana kota Pangkajene yang dibelah oleh air yang dalam ini bermakna lautan.

Bukan hanya lautan biru dan pasir putih yang menggoda, terumbu karang pulau yang tidak berpenghuni ini menambah eksotisme dan daya tarik wisatawan. Sayangnya, belum ada tempat penginapan yang dapat mengakomodasi wisatawan untuk sekadar melewati malam di pulau yang hanya memiliki luas tak lebih dari luas lapangan American Futball. Perahu penumpang khas Sulawesi Selatan menjadi satu-satunya moda transportasi yang dapat mengantarkan wisatawan ke tempat ini.

Mungkin, Podang-Podang bukanlah Atlantis yang hilang. Namun, keindahan terumbu karang dan pasir putih cukup untuk menandingi legenda mitos termahsyur itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun