Mohon tunggu...
Risalino Balu
Risalino Balu Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

penggemar film, beristri 1 dan mempunyai seorang anak laki-laki yang ganteng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(The Power of Words) Salahkah Tampilan Iklan Efek Merokok?

10 Juni 2015   08:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat sulit dihilangkan, bahkan cenderung seperti candu yang membuat orang ketagihan dan sulit untuk melepaskan. Masalahnya adalah asap dan bau rokok yang ditiupkan oleh para perokok di area umum seperti jalan, halte bus, di dalam angkutan umum, di pasar seringkali cukup mengganggu orang yang bukan perokok. Walaupun aturan bebas asap rokok di area umum sudah dikeluarkan oleh pemerintah daerah, tetapi tetap saja terjadi pelanggaran.

Begitu banyak promosi kesehatan yang telah di lakukan oleh berbagai kalangan tentang efek merokok bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Promosi yang kita lihat bisa dalam bentuk leaflet, poster, banner, spanduk bahkan sampai dengan ilkan di televisi. bentuk promosi kesehatan tentang efek merokok yang sering kita saksikan adalah kandungan rokok yang bisa merusak tubuh manusia, efek asap rokok yang menggangu kesehatan terutama pada anak-anak.

Bahkan jika kita saksikan di iklan televisi yang akhir-akhir ini sering muncul tentang efek merokok dan karena asap rokok yaitu dengan menampilkan seorang penderita kanker pita suara yang tidak bisa berbicara akibat asap rokok. semua bentuk iklan dan media lainnya berusaha mengumbar segala bentuk penyakit dan kengerian yang akan diderita bagi para perokok baik yaktif maupun perokok pasif. tapi apakah itu menurunkan jumlah perokok?

Seringkali kita mendengar bagaimana kuatnya kata-kata positif memberikan dampak.  Andrew Newberg dan Mark Robert dalam bukunya menuliskan "sebuah kata punya kekuatan untuk mempengaruhi ekspresi gen yang mengatur stres fisik dan emosi". Kekuatan kata-kata (power of words) memang sangat luar biasa efeknya, karena dengan mengeluarkan kata-kata positif maka kita akan menularkan pikiran positif pula. 

Kita sering nonton televisi dan melihat iklan rokok dibuat begitu bagus dan hebatnya, iklan rokok tersebut menawarkan sesuatu yang hebat, menjadi seorang laki-laki sejati, menjadi petualang, membuat hidup lebih hidup. Atau iklan sosis di mana seorang juar renang, juara lari menjadi hebat karena makananya sosis. Bagaimana dengan iklan efek merokok? yang ditampilkan hanya penyakit dan efek rokoknya untuk memberitahu dan menakuti masyarkat. 

apakah iklan efek merokok bisa seperti iklan rokok atau iklan sosis? "seorang anak menjadi juara kelas dan lulus Perguruan Tinggi Negri karena tidak pernah merokok atau juara lari dan juara bulutangkis Indonesia karena tidak merokok"

sudah saatnya kita merubah kata-kata menjadi lebih positif karena kata-kata mempunyai kekuatan (the power of words)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun