Mohon tunggu...
Risalati
Risalati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang wanita yang penuh dengan sejuta kegembiraan, saya memiliki hobi bermain badminton, dan saya kuat melawan keras nya dunia 🌾

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ekologi dan Agama: Keterkaitan yang Harmonis

7 Mei 2024   07:20 Diperbarui: 7 Mei 2024   07:47 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam era modern yang dipenuhi dengan krisis ekologi yang meresahkan, pentingnya peran agama dalam menjaga keseimbangan lingkungan semakin terasa. Agama tidak hanya menyoroti hubungan antara manusia dan Tuhan, tetapi juga menegaskan makna yang dalam terhadap perlakuan manusia terhadap alam. Dalam beberapa tradisi agama, seperti Islam, Al-Qur'an dan Hadits menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam. Misalnya, QS. Ar-Ruum:41 mengatakan bahwa Allah sendiri mengatakan bahwa manusia yang sesungguhnya membuat kerusakan di bumi. Dalam Islam, menjaga lingkungan hidup adalah bagian dari kewajiban manusia sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan demikian, agama Islam menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari kewajiban manusia kepada Allah dan kepada diri sendiri.

Namun, pada kenyataannya, meskipun pentingnya peran agama dalam menjaga lingkungan hidup telah disorot, implementasinya seringkali tidak sejalan dengan praktik sehari-hari. Banyak orang yang mengaku beragama namun tidak selalu mencerminkan nilai-nilai agama tersebut dalam interaksi mereka dengan alam. Bahkan, terdapat kasus di mana korporasi dan pemerintah mengizinkan eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran, yang berujung pada kerusakan lingkungan yang serius.

Dalam konteks ini, peran agama dalam menjaga lingkungan hidup tidak hanya membatasi diri pada ajaran-ajaran agama, tetapi juga menekankan pentingnya implementasi nilai-nilai agama dalam aktivitas sehari-hari. Agama dapat menjadi sumber motivasi bagi individu untuk menjaga lingkungan hidup, tetapi hal ini hanya dapat terwujud jika nilai-nilai agama tersebut diterapkan secara konsisten dalam praktek sehari-hari.

Sebaliknya, dalam beberapa kasus, agama telah berperan aktif dalam upaya menjaga lingkungan hidup. Sebagai contoh, dalam Islam, konsep "hijrah" diterapkan sebagai perpindahan dari gaya hidup yang tidak sejalan dengan ajaran agama menuju gaya hidup yang lebih sesuai dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, hijrah memiliki makna sebagai transisi dari gaya hidup yang tidak memperhatikan lingkungan menjadi gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan demikian, agama dapat menjadi sumber motivasi bagi individu untuk mengubah perilaku mereka menuju ke arah yang lebih ramah lingkungan.

Kesimpulannya, peran agama dalam menjaga lingkungan hidup menjadi sangat penting. Agama tidak hanya menitikberatkan pada hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga memiliki implikasi yang besar terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam. Dalam banyak tradisi agama, seperti Islam, ajaran agama menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam. Oleh karena itu, agama dapat menjadi sumber inspirasi dan dorongan bagi individu untuk menjaga lingkungan hidup, namun hal ini hanya akan terjadi jika nilai-nilai agama tersebut diterapkan secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun