Dimensi: 6,49 x 0,49 x 9,64 inci
Menuliskan resensi sederhana dari buku Nabung Saham Sekarang karya Ellen May yang lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan si pemandu kicauan para trader ,tak sesederhana menuliskan resensi kisah-kisah asmara yang banyak ditulis jutaan pengarang buku di Indonesia.Pengarang buku yang satu ini mungkin sedikit berbeda dengan pengarang lainya bahkan menurut saya bukan sedikit, lebih ke arah berani berbeda dengan pengarang buku lainnya,memaparkan tentang investasi saham dengan sistem yang mudah dipraktikan.Ibu dari dua orang putri ini menjadi tokoh yang sedang naik daun saat ini yang mana dilahirkan sebagai ‘selebritis’ baru khusus di bidang investasi, /pakarsaham.
Bagi para trader saham, nama Ellen sudah dikenal lewat bukunya yang bertajuk “We Are Traders Not Gamblers” yang diterbitkan oleh Vibby Publisher di akhir 2010. Berawal dari buku itulah, pengikut Ellen di Twitter terus bertambah.Perempuan kelahiran Solo ,20 Mei 1983 ini pernah mengatakan bahwa Tujuan ia adalah sekadar berbagi ilmu,ada tantangan bagaimana orang bisa sukses berinvestasi saham, komoditi, dan forex. Sebelum krisis pasar global 2008, dia sudah bermain saham. Namun, waktu itu, bekalnya hanya rumor dan feeling layaknya penjudi. Otomatis, hasil yang dia peroleh tak pernah maksimal. Sejak krisis itu, ia mulai belajar ilmu analisis teknikal dan psikologi trading secara otodidak. Dia membaca buku-buku tulisan trader profesional seperti Alexander Elder, Peter Wyckoff Jesse Livermore, atau Van K. Tharp. Ellen juga berguru kepada para analis teknikal.
Sedikit mengulas tentang perjalanan dan prestasi seorang Ellen May sampai mampu mendirikan lembaga khusus tentang persahaman ,Pada waktu itu banyak orang yang mengalami kerugian di pasar saham, padahal jika dijalankan dengan benar, pasar saham bisa memberi banyak sekali keuntungan. Prihatin dengan kondisi tersebut, Ms Ellen May bertekad untuk membantu semua orang, untuk bisa bertumbuh secara finansial khususnya melalui trading dan investasi saham. Berbekal pengalaman sejak tahun 2007 yang semakin diperbarui dan diperbarui, beliau terus mengedukasi banyak orang melalui lembaga edukasi saham, Ellen May Institute.
Ellen May Institute merupakan sebuah lembaga edukasi pasar modal nomor 1 di Indonesia, berkomitmen untuk mencetak member dan alumni yang berhasil untung besar (hingga 100% atau lebih, menjadi seorang Super Trader, dengan cara yang praktis dan mudah dipahami oleh orang awam. Ellen May Institute telah mengadakan ratusan kali seminar di kota-kota besar di Jakarta maupun di luar Jakarta, seperti Bandung, Solo, Malang, Yogyakarta, Bali, Medan, Pontianak, dan Surabaya.
Saat ini Ellen May Institute memiliki pengajar profesional yang kompeten dan jumlah alumnus pelatihan tercatat lebih dari 15000 orang dan juga lebih dari 200.000 orang yang diedukasi oleh Ms Ellen May melalui social media. Dalam buku ini Ellen May menerangkan tentang investasi saham. Berbeda dengan buku Smart Trader Not Gambler yang berisi bagaimana bertransaksi saham sebagai trader, buku ini lebih cenderung menjelaskan bagaimana caranya menjadi seorang investor saham dengan sistem nabung saham. Sebagaimana kita tahu bahwa mempunyai saham sebuah perusahaan artinya kita ikut menjadi pemilik dari perusahaan tersebut. Investasi saham merupakan salah satu investasi dengan hasil terbesar dibanding investasi lain, meskipun resikonya juga besar.Namun seperti yang dijelaskan dalam buku ini, resiko adalah sesuatu yang kita tidak ketahui, sehingga untuk meminimalisir resiko, pelajarilah apa yang sedang kita lakukan.
Slogan yang selama ini berbunyi High Risk High Gain, sedikit diluruskan dalam buku ini menjadi Low (bahkan No) Risk High Gain. Tentunya dengan belajar bagaimana menjadi investor yang benar. Meskipun demikian, dalam buku ini tetap diterangkan bahwa ketika kita ingin berinvestasi saham, kita harus siap menerima resiko. Resiko apa itu?Harga saham cenderung labil. Teramat sangat fluktuatif. Harga dapat berubah-ubah bahkan dalam hitungan detik (kita dapat mengeceknya pada aplikasi saham online). Fluktuasi tersebut sangat bergantung kepada situasi dan kondisi perusahaan yang mengeluarkan saham, juga kondisi pasar saham yang sedang aktif.Kita bisa menjadi untung ketika saham yang kita beli nilainya cenderung naik, begitu juga sebaliknya menjadi rugi ketika nilainya turun. Buku ini mengajarkan bagaimana mengelola resiko dengan strategi menabung saham untuk tetap mendapatkan keuntungan Strategi nabung saham ini berbeda dengan trading saham.
Trading saham bersifat jangka pendek, sedangkan nabung saham bersifat jangka panjang. Sehingga kita tidak perlu setiap saat memantau pergerakan harga saham. Yang kita perlukan adalah konsistensi dalam mengalokasikan dana untuk kita tabung dalam bursa saham. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa untuk tabungan saham, kita perlu mencari perusahaan yang sehat secara fundamental. Saham perusahaan yang sehat dan kuat secara fundamental, akan cenderung naik meskipun naiknya perlahan. Perusahaan seperti ini biasanya adalah perusahaan yang sudah berdiri puluhan tahun dan merupakan perusahaan besar. Saham perusahaan besar mempunyai harga yang cenderung stabil dan naik perlahan.
Namun apabila Anda sebagai pembaca resensi ini merupakan seorang yang akrab dengan resiko, dan ingin mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar, kita bisa membeli saham untuk ditabung dari perusahaan yang sedang berkembang. Perusahaan yang sedang berkembang biasanya mempunyai harga saham yang cenderung murah, dan mempunyai kemungkinan untuk naik berkali lipat jika perusahaannya maju secara pesat.Buku ini juga menjelaskan langkah demi langkah untuk memulai nabung saham. Dari mulai membuka rekening sekuritas, memilih saham apa saja yang dapat kita beli dan tabung, serta langkah teknis untuk transaksi saham. Beberapa saham pilihan juga disertakan sehingga kita da juga saya sebagai mahasiswa tidak perlu pusing-pusing untuk memilih saham yang akan kita beli.
Isi dari buku ini sangat mudah dipahami oleh orang awam seperti saya apalagi saya hanyalah seorang mahasiswa yang punya tekad tinggi untuk memahami menjadi seorang trader. Penyampaian yang lugas, dengan bahasa yang familiar kita dengar sehari-hari, juga disertailangkah-langkah kongkrit. Background saya bukan dari ekonomi, akuntansi,bisnis atau bidang lain yang berkaitan dengan saham ini. Background saya adalah di bidang keadministrasian yang mepelajari surat menyurat. Namun membaca buku ini saya tidak menemukan kesulitan berarti karena nilai plus dari buku yang
saya sampaikan diatas.