Mohon tunggu...
Risa Laili Dwi Siami
Risa Laili Dwi Siami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Prodi D4 Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sajak Abadi Prajurit Masa Depan

26 September 2023   13:10 Diperbarui: 26 September 2023   13:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena yang kini terjadi adalah penggunaan Teknologi Informasi membantu perempuan di beberapa bidang seperti perdagangan dan kewirausahaan sebagai sumber informasi dan sebagai sarana untuk mempromosikan dan memasarkan produk mereka, salah satunya melalui perdagangan online. Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi yaitu dengan pemanfaatan TI untuk bisnis telah menjadi sebuah fenomena saat ini dengan maraknya bisnis online berbasis internet. Pemanfaatan internet untuk bisnis online banyak dimanfaatkan oleh perempuan karena lebih fleksibel menjalankan bisnisnya dari rumah sehingga tugas dan tanggungjawab terhadap keluarga masih terpenuhi (Retno Budi Lestari, 2011: 90).

Cara yang kedua adalah mengoptimalkan pengasuhan,karena bukan lagi sebuah rahasia umum bahwasanya zaman kita sudah berbeda dengan anak kita bahkan akan ada banyak hal baru yang perlu kita ketahui sebagai perempuan dalam mengasuh dan mendidik anak-anak kita. 

Orang tua seringkali merasa kesulitan dalam melakukan pengasuhan digital terhadap anak karena adanya perbedaan generasi dan adaptasi media digital. Pada umumnya saat ini orang tua termasuk dalam generasi imigran digital yaitu tumbuh sebelum lahirnya media digital sedangkan anak merupakan generasi digital atau bahkan native digital yaitu generasi yang lahir ketika media digital sudah ada praktik pengasuhan digital antara lain yaitu meningkatkan literasi digital, mengenal sisi positif dan negatif era digital, mengajarkan anak untuk memilih informasi internet dengan benar, evaluasi bersama anak terkait konten, menciptakan lingkungan digital yang sehat, dan mengenalkan etika dalam berinteraksi di dunia maya.

Dengan pola komunikasi yang baik dan sehat orang tua lebih mudah dalam melakukan adaptasi terhadap berbagai perilaku anak ketika berinteraksi dengan media digital.Modal utama dalam pola pengasuhan digital adalah komunikasi orang tua terhadap anak.

Cara yang ketiga adalah dengan memberikan perlindungan keluarga terutama kepada anak sehingga lebih mampu mengambil sisi positif internet sekaligus melindungi dari sisi negative, digital native yang sangat familiar mudah mengakses konten digital melalui website, sosial media, serta game ponsel menjadi tantangan sendiri bagi orang tua untuk mengontrol penggunaan media digital anaknya. Orang tua diharapkan dapat melakukan pengasuhan digital. 

Pengasuhan digital ini terdiri dari mendampingi anak saat mengakses gadget, menyeleksi konten yang sesuai untuk anak, memahami dan menganalisis informasi yang disediakan media digital, mengevaluasi konten digital, memproduksi konten positif bersama, serta yang paling penting berpartisipasi dalam kegiatan produktif terkait media digital.

Beberapa risiko anak yang mengkonsumsi internet diantaranya adalah kecanduan konten negatif. Risiko yang lebih dalam adalah cyberbully, pedofil online, pelanggaran privasi, serta radikalisme. Sebagai orang tua, kita harus memastikan anak berinternet dengan aman dengan cara mengenali platform, memulai obrolan, menjaga komunikasi, dan mengajarkan tanggung jawab. Ada juga tools yang dapat dimanfaatkan orang tua untuk menjaga keamanan anak saat menggunakan internet, misalnya orang tua dapat mengaktifkan Google Safe Search untuk memfilter konten yang tidak sesuai untuk anak-anak. Orang tua juga bisa mengaktifkan mode terbatas (restricted mode) pada Youtube atau menggunakan Youtube Kids.

Untukmu wahai semua perempuan dari penulis yang juga seorang insan peempuan ,mari kita bersama-sama mewujudkan mimpi sekaligus merangkul sebuah kewajiban dengan dibekali litersi digital yang sangat penting untuk kita ,keluarga dan orang lain.Buka pikiranmu dan lihatlah dunia yang saat ini engkau hadapi.Beradaptasi,bergerak dan maju serta kembangkan kita sebagai perempuan yang melek teknologi sebagai penjaga layaknya prajurit anak kita untuk bekal di masa depan.

Referensi:

[1]M. A. Najih, “Pemberdayaan Perempuan Pendidikan dan Keluarga,” HARKAT Media Komun. Islam, vol. 12, no. 2, pp. 18–26, 2017.

[2]Budi, Retno, Lestari, “Teknologi Informasi dan Pemberdayaan Perempuan”, Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 1, (2011).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun