Salah satu dari sekian banyak doa yang  sering saya sampaikan pada Allah adalah bisa berhaji di usia muda. Usia dimana segalanya masih sangat bergairah dilakukan. Masih punya banyak tenaga untuk melakukan banyak hal. Masih punya kekuatan untuk kesana dan kemari. Lebih spesifik lagi, saya memohon pada-Nya agar bisa berhaji sebelum usia 40.
Bagi saya, ibadah haji merupakan ibadah yang harus diusahakan terwujud. Bukan pasrah karena ada dan tidaknya rezeki. Memang, kita yang tinggal sangat jauh dari lokasi berhaji (Mekkah -- Madinah) biaya jadi hal penting. Namun, ada yang paling penting dari sekadar biaya, yaitu niat. Perlu pembuktian? Berapa banyak mereka yang sehari-harinya pas-pasan bahkan kekurangan, tapi Allah takdirkan untuk bisa menikmati ibadah haji. Berapa banyak orang yang bahkan untuk sekadar makan pun sulit, tapi Allah mudahkan jalannya untuk menyempurnakan Rukun Islam. Karena apa? Karena niat yang terselubung dalam hati-hati mereka.
Saya pun tidak pernah menyangka bahwa akhirnya saya dan suami sudah memiliki nomor porsi haji. Doa yang saya langitkan, perlahan Allah kabulkan. Memang, saya belum tahu kapan bisa berangakat karena antriannya sungguh sangat panjang sekali. Tapi, setidaknya Allah sudah membuka jalan. Saya pun akan kembali berdoa, agar mimpi berhaji di usia muda benar-benar Allah wujudkan.
Rasanya bukan hanya saya, hampir semua ummat Islam pasti punya keinginan untuk bisa menyempurnakan 5 Rukun Islam. Syahadat yang setiap hari terucap, Shalat 5 waktu yang tak pernah lewat, Puasa di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan, melakukan kewajiban berzakat kepada mereka yang membutuhkan, dan Pergi Haji saat Allah mampukan. Semua poin yang terhimpun dalam Rukun Islam, jika mampu, memang harusnya disempurnakan.
Berhaji Ketika Muda, Agar Nikmat TerasaÂ
Seorang kakak dari ibu saya yang baru saja pulang berhaji pernah berpesan 'berhajilah saat muda, agar ibadahmu nanti terasa lebih nikmat' saya pun meresapi kalimat itu. Jadi, benar adanya jika berhaji ketika muda adalah masa yang sangat tepat. Ada 5 alasan yang menjadi alasan kenapa berhaji ketika muda itu lebih baik.
- Beratnya Rangkaian Ibadah HajiÂ
Ibadah haji adalah ibadah yang memadukan ibadah hati dan fisik. Niat yang kuat haruslah hadir di dalam hati, agar semua rangkaian ibadah dalam rukun haji berjalan lancer. Setelah itu, fisik yang prima tak kalah dibutuhkan semua rukun haji bisa dijalani dengan sempurna.
Bayangkan saat wukuf di padang Arafah yang tandus dan panas, stamina yang fit tentu sangat diperlukan. Dilanjutkan dengan bermalam di Muzdalifah, dimana kita akan banyak beribadah di dalamnya. Melempar Jumrah yang lokasinya menanjak, fisik yang kuat pun jadi hal yang penting. Tawaf mengelilingi Ka'bah bersama jutaan ummat islam dari seluruh penjuru bumi, tak mudah jika kondisi tidak fit. Dan, bermalam di Mina dengan tak putus melakukan ibadah.
Semua rukun haji harus dilaksanakan. Dengan hati yang khusyu, agar haji yang dijalani menjadi haji yang berkah dan mabrur.
- Perjalanan Yang Panjang
Untuk kita yang berada di Indonesia, perjalanan menuju Mekkah merupakan perjalanan yang sangat panjang. Lebih dari 10 jam, kita akan berada di dalam pesawat. Jadi memang, perlu stamina yang baik dalam melakukan perjalanan menuju Mekkah.
- Cuaca Yang Berbeda Dengan IndonesiaÂ
Indonesia memang memiliki musim kemarau, namun Indonesia masih banyak memiliki ruang hijau untuk berteduh. Sedangkan di Mekkah --Madinah adalah Negara gurun dengan cuaca yang gersang. Ada bulan dimana cuaca tidaklah terlalu panas, namun tetap saja kondisi tanah di sana sangatlah berbeda dengan Indonesia.