Mohon tunggu...
Maria RisaliaJandu
Maria RisaliaJandu Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Unikama

Mandiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Dianggap

21 Juni 2022   05:41 Diperbarui: 21 Juni 2022   05:43 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bagaikan butiran debu


Tak di sapa apalagi di anggap


Aku bagaikan hamparan pasir yang gersang
Hati dan pikiran nan kacau

Aku bagaikan angin lalu


Ada tapi tak pernah di anggap ada


Sebegitu tak  pentingnya kah aku?

Aku bagiakan tertusuk duri kaktus


Sakit yang teramat aku rasai
Lebih baik sakit dan  berdarah


dibandingkan sakit yang begitu dalam tapi tak berdarah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun