Zaman telah berubah dan dunia kini telah dikuasai teknologi yang semakin hari berkembang semakin pesat. Satu aspek kehidupan yang sangat terpengaruh adalah pendidikan. Kini, pendidikan tidak lagi tentang memberikan materi dan menerima materi. Akan tetapi, pendidikan harus bisa membentuk generasi bangsa mampu menghadapi kemajuan dunia.
Kemajuan teknologi di abad ke-21 menjadi tantangan besar bagi para guru khususnya negara Indonesia. Guru tidak lagi harus mampu menguasai materi saja, tetapi guru harus bisa mengikuti pesatnya perkembangan teknologi. Saat ini, cita-cita anak bukanlah soal profesi apa yang diinginkan ketika kecil karena hal itu akan cepat berubah seiring majunya teknologi. Oleh sebab itu, pengajaran yang diberikan oleh guru janganlah hanya memberi materi belaka yang tidak memberikan ilmu untuk menghadapi dunia nyata.
Guru ditantang untuk dapat menghadirkan 6C dalam setiap pengajarannya. Sesuai dari kemdikbud, 6C yang dimaksud adalah creativity (kreativitas), communication (komunikasi), critical thinking (berpikir kritis), collaboration (kolaborasi), character (karakter), and citizenship (kewarganegaraan). Dari 6C tersebut dalam setiap pengajarannya guru harus dapat membuat siswa berpikir kreatif kemudian memberikan waktu pada siswa untuk berkomunikasi dengan bertukar pikiran sesama teman.Â
Selanjutnya, kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah harus muncul dalam proses pengajaran serta kolaborasi harus dilakukan untuk membuat siswa mampu bekerja sama dengan baik. Hal yang paling penting adalah karakter dan kewarganegaraan harus ditanamkan dalam diri siswa. Hal itu karena sikap baiklah yang akan dipandang oleh orang dan sebagai bangsa Indonesia siswa harus ditanamkan kecintaannya pada bangsa sejak di bangku sekolah.
Salah satu hal yang dapat dilakukan guru untuk menerapkan 6C adalah dengan selalu mengaitkan penggunaan teknologi seperti aplikasi dalam setiap pelajaran yang diberikan pada siswa. Jika guru memerhatikan 6C di atas dalam setiap proses pengajarannya, siswa akan tumbuh lebih baik. tidak hanya itu, pikiran siswa akan lebih terasah dan kesenangan dalam proses pembelajaran akan terwujud. Jadi, apakah calon guru di Indonesia siap menjawab tantangan besar dunia selanjutnya?
