Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu elemen penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Di tengah berbagai tantangan globalisasi, pendidikan ini menjadi kunci untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, cinta tanah air, dan peduli terhadap kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan kewarganegaraan tidak sekadar membahas teori tentang hak dan kewajiban warga negara, tetapi juga menjadi landasan untuk membangun pilar-pilar kehidupan yang mendukung keutuhan bangsa. Serta penghayatan terhadap norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
Sebagai contoh nyata, pelanggaran norma susila, terlihat dalam kisah seorang penyandang disabilitas yang bernama I Wayan Agus Suartama atau yang dikenal dengan Agus buntung, pria asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pelecehan terhadap 15 orang, termasuk anak anak dibawah umur, Kasus yang melibatkan Agus Buntung telah memicu spekulasi dan menimbulkan berbagai pertanyaan besar di kalangan masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang yang merupakan penyandang disabilitas, yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan perhatian lebih, justru terlibat dalam tindak pelecehan seksual. Menurut keterangan kepolisian, Agus memanfaatkan manipulasi emosional dan ancaman psikologis untuk memaksa korban mengikuti keinginannya. Sikap tersebut mencerminkan lemah nya kesadaran pelaku terhadap nilai-nilai moral, susila, hukum dan etika sosial.
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa, Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat strategis dalam menekan angka pelecehan seksual di Indonesia. Dengan membangun kesadaran akan pentingnya norma-norma sosial, hukum, dan moral, pendidikan ini dapat membentuk individu yang menghormati hak asasi manusia dan menciptakan lingkungan yang lebih aman. Sinergi antara pendidikan formal, keluarga, dan masyarakat menjadi kunci untuk memastikan pendidikan kewarganegaraan dapat diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H