Mohon tunggu...
Tarisa Dini Amelia
Tarisa Dini Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pembuatan Eco-Brush: Menggali Kreativitas, Membangun Suasana Ceria

3 April 2024   12:30 Diperbarui: 3 April 2024   12:31 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi KKN-T UM 2024

Salah satu program kerja utama dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri Malang  Tahun 2024 adalah kegiatan pelatihan pembuatan Eco - Brush. Balai Rw 01 Kelurahan Tunjungsekar, Kota Malang  menjadi tuan rumah pelatihan pada tanggal 31 Maret 2024 , Pelatihan dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya praktik ramah lingkungan. Acara diawali dengan pembukaan yang dibawakan oleh MC Nasrunniati Dyah Ayu Anggi Winarni, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Sambutan dilakukan oleh Zahra Rintan Harulpi Putri, selaku penanggung jawab Program Eco - Brush dengan menguraikan tujuan dan manfaat  kegiatan tersebut. 

Setelah itu, sesi pelatihan dimulai dengan salah satu anggota, Cindy Julia Apsari sebagai instruktur. Peserta pelatihan adalah anak-anak dan ibu-ibu anggota PKK Rw 01 Desa Tunjungsekar. Dalam pelatihan ini, langkah-langkah pembuatan Eco - Brush dipelajari dan dipraktekkan secara detail dan praktis, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses akhir pembuatannya. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat  lebih memahami dan menerapkan kebiasaan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengurangi penggunaan produk-produk yang dapat merusak lingkungan.

Dokumen Pribadi KKN-T UM 2024
Dokumen Pribadi KKN-T UM 2024

Dokumen Pribadi KKN-T UM 2024
Dokumen Pribadi KKN-T UM 2024
Tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan individu melalui strategi komunikasi. Di Desa Tunjung Sekar RW 01,  pelatihan Eco - Brush dengan teknik menyikat dipilih sebagai bagian dari program kerja. Metode ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain kesesuaian dengan kemungkinan yang ada di desa, serta kemudahan  pembelajaran dan penerapannya bagi masyarakat. Selain  manfaat ekonomi dari pekerjaan yang dilakukan, pelatihan ini juga mendorong tingkat kerjasama dan kekompakan yang tinggi dalam proses pembuatan Eco - Brush. 

Bahan yang digunakan meliputi sampah rumah tangga yang sering dijumpai seperti sikat gigi, sisir, dan pewarna, pola dibuat dari dedaunan atau dari rumput liar yang sering tumbuh di sekitar, sedangkan cat yang digunakan dapat berupa pewarna tas dan kain yang sering dijumpai. Teknik kuas sendiri merupakan suatu teknik seni  yang menggunakan tekanan udara atau alat seperti sikat gigi atau sisir untuk mengaplikasikan cat atau pewarna pada suatu media lukisan. Kemudahan  teknik kuas ini juga didukung dengan tersedianya bahan dan alat yang mudah didapat sehingga mudah dilakukan. Teknik kuas ini cocok untuk semua kalangan, terutama anak-anak yang suka menggambar dan bebas berimajinasi.

Dokumen Pribadi KKN-T UM 2024
Dokumen Pribadi KKN-T UM 2024

Tujuan ke-9 dalam Agenda Pembangunan Berkelanjutan (APB) atau yang lebih dikenal sebagai SDGs bertujuan untuk memperkuat infrastruktur, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendukung perkembangan inovasi. Salah satu implementasi dari target spesifik 9.3 dari SDGs adalah menggunakan Eco - Brush, yang mendukung kegiatan produktif, menciptakan lapangan kerja yang layak, mendorong kewirausahaan, kreativitas, dan inovasi, serta memperluas akses terhadap layanan keuangan. 

Penggunaan teknik brush dalam pembuatan Eco - Brush dianggap sebagai langkah inovatif untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan. Pelatihan dalam teknik ini tidak hanya memperluas akses ke sektor kreatif, tetapi juga meningkatkan peluang kerja dan pendapatan masyarakat serta meningkatkan kreativitas mereka. 

Dengan menerapkan teknik ini, produksi Eco - Brush dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya mendukung perkembangan industri lokal dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan. Dengan demikian, penerapan teknik brush dalam pembuatan Eco - Brush secara signifikan mendukung pencapaian SDGs 9.3 dengan berkontribusi pada inovasi industri dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Dengan mengikuti pelatihan pembuatan Eco - Brush, diharapkan para peserta, termasuk ibu-ibu dan anak-anak, akan mendapatkan keterampilan dalam menciptakan Eco - Brush dengan cara yang kreatif. Ini tidak hanya berguna untuk penggunaan pribadi, tetapi juga dapat menjadi kesempatan bisnis yang menjanjikan. Ibu-ibu dapat memanfaatkan waktu luang mereka di rumah untuk mengembangkan keterampilan ini. Dengan tingkat inovasi dan kreativitas yang tinggi, mereka dapat menjadikan produksi Eco - Brush sebagai sumber tambahan penghasilan bagi keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun