Mohon tunggu...
Risa Ummayah
Risa Ummayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blog

Mahasiswa Fisip UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Strategi Public Relations di Masa Pandemi

17 Juli 2021   01:07 Diperbarui: 17 Juli 2021   07:30 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir  membawa pengaruh yang besar dalam berbagai sektor. Semua sektor usaha mengalami dampak dari penyebaran virus ini, termasuk di bidang Kehumasan/Public Relatiom.
Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan publiknya.” (2002:14).
Public Relations sendiri merupakan tempat untuk menghubungkan antara organisasi dengan publik dimana seorang PR harus memiliki kreatifitas yang tinggi dan kemampuan memberi ide-ide baru yang cerdas agar dapat memikat perhatian,  mengembangkan brand, meningkatkan citra organisasi, dan mengumpulkan publisitas melalui metode yang bervariasi.

Pada kondisi pandemi Covid-19 ini kehumasan/PR menjadi profesi yang harus siap untuk menghadapi segala tantangan baik yang terlihat maupun yang kasat mata. Selain itu PR juga harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada agar dapat mengatasi setiap permasalahan. Hal ini seperti apa yang dikatakan Charles Darwin, "It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change".

Terdapat beberapa tantangan Public Relations (PR) pada masa pandemi Covid 19 ini, di antaranya adalah dalam hal koordinasi komunikasi dengan publik. Protokol kesehatan membuat komunikasi dilakukan secara berbeda, semisal, konferensi pers, semua itu harus dilakukan secara virtual.

Tantangan terbesar yang dihadapi PR selama masa pandemi Covid 19 seperti kendala komunikasi dan informasi, kendala anggaran yang harus dipangkas karena efisiensi anggaran perusahaan, dan tantangan merubah kegiatan yang biasanya offline menjadi online. Ketiga tantangan ini harus diatasi dengan strategi PR yang kreatif dan inovatif oleh praktisi PR. PR diharapkan bisa memanfaatkan jalur-jalur media massa maupun media sosial, serta harus kreatif melakukan perubahan strategi komunikasi secara offline menjadi komunikasi baru yaitu komunikasi online/virtual melalui internet.

Public Relation (PR) sangat dibutuhkan dan menjadi fungsi strategis dalam upaya menjaga reputasi dan membantu menangkap peluang, profesi PR juga harus memiliki kemampuan bernegosiasi, berkolaborasi, menyampaikan pesan dengan berbagai macam media agar dapat diterima dengan baik oleh konsumen.

Dalam menyelesaikan permasalahan, maka public relations harus cepat membuat strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar bisa ditangani. Selain itu public relations dituntut mampu berkomunikasi dengan baik sehingga orang lain dapat memahami isi suatu pesan. komunikasi menjadi kunci dalam penyelenggaraan pelayanan publik bagi sebuah institusi maupun perusahaan. Guna membangun dan meningkatkan kepercayaan publik, amat dibutuhkan strategi komunikasi yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi atas berbagai program dan kebijakan institusi yang memiliki dampak terhadap masyarakat.

Definisi strategi yang menurut Onong Uchjana Effendy

(2013:32), mengemukakan bahwa :

Strategi adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian juga dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Strategi komunikasi menjadi peranan yang amat penting bagi seorang PR dalam mengatasi krisis pandemi Covid-19. Seorang PR harus memiliki konsep yang matang dengan mengelola seluruh data dan fakta menjadi sebuah pesan informasi yang efekif dan dapat disampaikan ke masyarakat. Pesan informasi yang disampaikan ini tentunya harus relevan dan tepat sehingga dapat menjaga dan membangun reputasi serta menciptakan citra positif bagi instansi, lembaga, ataupun perusahaan melalui pengelolaan dan pemantauan informasi serta komunikasi terstruktur dikala kondisi saat pandemi Covid 19 ini.

Untuk itu, PR memiliki peranan yang strategis dalam menyampaikan informasi secara kreatif, inovatif, dan efektif dengan memanfaatkan teknologi dan media baru. Penyampaian pesan dengan konten yang baik dan mengoptimalkan teknologi digital maka akan tercipta trust dan persepsi positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun