Mohon tunggu...
Risa Novia Wati
Risa Novia Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (Universitas Negri Yogyakarta)

Hoby menulis cerita pendek, dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Berfikir Logis untuk Mendapatkan Ilmu Pengetahuan

29 Desember 2022   06:15 Diperbarui: 29 Desember 2022   06:23 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pengertian Logika

Dalam Bahasa Yunani kuno (logos) logika adalah pertimbangan akal fikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika juga disebut juga dengan logike episteme (logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari mengenai kecakapan berfikir secara luas, teratur dan tepat. Dalam hal ini ilmu disini mengacu pada kesanggupaan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan. Nama "logika" untuk pertama kali muncul pada filsuf Cicero (abad ke-1 sebelum masehi), tetapi masih dalam arti "seni berdebat". Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3 sesudah masehi) adalah orang yang pertama kali menggunakan kata 'logika' dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Selanjutnya ada beberapa macam-macam logika diantaranya:

  • Logika alamiah yaitu kinerja akal manusia yang berfikir secara lurus dan tepat sebelum ddipengaruhi kecenderungan dan keinginan-keinginan. Adapun kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir.
  • Logika ilmiah yaitu mempertajam, memperluas pikiran serta akal budi. Logika ilmiah merupakan ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Dengan ppertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja secara lebih mudah, teliti, tepat dan aman. Logika ilmiah ditunjukkan untuk menghindarkan kesesatan, paling tidak, dikurangi.

B. Adapun cara-cara berfikir logis untuk mendapatkan pengetahuan baru yang benar diantaranya:

  • Induksi adalah berfikir dengan cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus yang bersifat individual.
  • Dedukasi adalah berfikir dengan cara dari pernyataan yang bersifat umum menuju kesimpulan yang bersifat khusus.
  • Analogi adalah berfikir dengan cara membuktikan dengan hal serupa dan sudah diketahui sebelumnya. Penyimpulan dilakukan secara tidak langsung, tetapi dicari suatu media atau penghubung yang memiliki persamaan dan keserupaan denga napa yang akan dibuktikan.
  • Komparasi adalah berfikir dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang mempunyai kesamaan apa yang dipikirkan. Dasar pemikiran ini sama dengan analogi yaitu tidak langsung.  Penekanan pemikirannya ditunjukkan pada kesepadaan bukan pada perbedaannya.

Dalam hal ini logika juga memiliki beberapa kegunaan diantaranya menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir secara tajam dan mandiri, mendorong dan memaksa orang untuk berfikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis, meningkatkan kemampuan berfikir secara objektif, cermat dan abstrak dan membantu setiap orang memperlajari logika untuk berfikir secara tertib,  tetap, lurus, rasional, koheran, metodis, dan kritis.

DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, Imron. 2016. "Jendela Logika Dalam Berfikir: Deduksi Dan Induksi Sebagai Dasar Penalaran Ilmiah." EL-BANAT: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam 6 (2): 122--42.

Milasari, B. S. (2021). Filsafat Ilmu dan Pengembangan Metode Ilmiah. Jurnal Filsafat Indonesia, 222-225.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun