Di era digital saat ini media sosial merupakan bagian hidup yang sangat erat dengan milenial, hampir setiap orang dari berbagai kalangan memiliki akun media sosial yang menjadi suatu keharusan untuk berkomunikasi di era digital ini. Media sosial juga sangat dibutuhkan sebagai sarana aktif yang digunakan untuk keperluan belajar mengajar, terlebih untuk dunia pendidikan di masa pandemi yang masih berjalan hingga saat ini.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong munculnya situs-situs jejaring sosial yang menghubungkan pengguna dengan pengguna yang lain dalam bentuk pertemanan. Fitur yang diberikan pun menggunakan bahasa Inggris, sehingga mengharuskan para pengguna untuk setidaknya mempelajari bahasa Inggris. Adanya fitur komunikas baik melalui chat maupun komentar dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran bahasa Inggris. Yunarso (2015: 9)
Salah satu pemanfaatan media digital sebagai penunjang penguasaan Bahasa Inggris telah di praktekan di salah satu Bimbel yang berada di Desa Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Bimbel tersebut didirikan oleh salah satu warga yang akrab disapa Pak Anang, tujuan beliau mendirikan bimbel yang berjargokan 'Go Kreasi' tersebut adalah untuk membentuk sumber daya manusia yang dididiknya sejak dini untuk mempersiapkan generasi yang matang dalam menghadapi tantangan dunia nantinya. Beliau tidak memungut biaya sepeserpun dari para peserta didiknya, sehingga hal tersebut tidak menghalangi semangat dan antusias anak-anak untuk belajar Bahasa Inggris.
Para tutor telah dihimbau untuk menciptakan suasan belajar yang menyenangkan dan berbeda dari pembelajaran yang ada di sekolah, fokus materi berada dilingkungan sekitar anak didik, sehingga apa yang mereka pelajari memiliki hubungan erat serta dapat dipraktekan secara langsung di kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal tersebut tentu tak lepas dari media jejaring sosial, dengan itu para tutor tak luput memanfaatkan media sosial sebagai sarana mereka dalam merealisasikan praktek bahasa inggris dengan anak-anak didiknya. Tak hanya satu, para tutor menanfaatkan berbagai media sosial yang populer dikalangan peserta didik, diantaranya WhatsApp, Tiktok, Youtube, Instagram, Hingga mobile game seperi FreeFire dan Mobile Legend.
Dalam Prakteknya para tutor mengarahkan peserta didik untuk memanfaatkan setting bahasa tiap media sosial ke dalam Bahasa Inggris, sehingga secara tidak langsung mereka menginput kosa kata baru dari fitur media sosial yang digunakan.Â
Tak hanya itu para tutor juga mengadakan turnamen berbasis digital yang dapat membangkitkan semangat peserta didik, diantaranya turnamen game online, kreasi video tiktok, hingga game 'Kahoot' yang semuanya dilakukan dengan Bahasa Inggris.
Banyak sekali cara untuk memanfaatkan media digital yang sangat erat dengan kehidupan manusia saat ini, salah satunya adalah sebagai media penunjang pendidikan diantanya penguasaan bahasa asing yang menjadi pokok utama dalam komunikasi khususnya yang memiliki cakupan internasional, dengan memanfaatkan fitur yang ada di media digital, kita dapat menciptakan cara belajar yang mudah dan berhubungan dengan aktifitas keseharian kita sebagai manusia yang hidup di era digital ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H