Mohon tunggu...
Sosbud

Ketika Agama Menjadi Pedoman Dan Ancaman

29 Februari 2016   16:14 Diperbarui: 29 Februari 2016   16:29 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Mengutip kalimat dari Alm. KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Yang berbunyi " Tak peduli apa agamamu atau sukumu, jika kau berbuat baik orang tak akan tanya apa agamamu"

Beberapa mungkin setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa Agama adalah Pedoman Hidup dan salah satu cara mendekatkan diri pada sang pencipta, tetapi beberapa orang juga tak menyetujui bahwa Agama dijadikan sebagai Ancaman.

Sejatinya, Agama memang diciptakan sebagai pedoman hidup dan kepercayaan seseorang terhadap Sang Penciptanya. Banyaknya Agama di bumi ini dengan kepercayaan yang berbeda-beda bahkan terdengar tak masuk akal. Seperti yang baru-baru ini yang sedang santer yaitu ISIS, islamic state of iraq and syria. Dimana mereka mengajarkan untuk saling membunuh dan melakukan hal yang dilarang dalam agama. Selain ISIS juga banyak agama-agama lain yang bermunculan dan menimbulkan kontroversi dan penolakan.

Agama sendiri nyatanya ada 6 , yaitu Islam, Protestan, Katholik, Budha, Hindu dan Konghucu. Selain dari ke enam itu sudah dipastikan, agama yang lain adalah salah atau ilegal. Agama yang Ilegal tidak hanya menjerumuskan tetapi juga membahayakan pengikutnya. Seperti beberapa kasus yang dimana ajaran agama  ilegal ini mewajibkan untuk melakukan ritual-ritual dan persembahan kepada hal yang tidak seharusnya disembah seperti tokoh jahat, setan atau benda-benda yang dianggap suci atau keramat. Ritual - ritual itu sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda seperti memotong jari, lidah ataupun hal ekstrem lainnya.

Seperti ucapan Gus Dur di awal kalimat, Bahwa ketika seseorang berbuat baik maka orang tak akan tanya apa agamamu. Hal yang nyata terjadi, beberapa orang yang tak memiliki agama bahkan mempunyai sikap yang baik dibanding seseorang yang memiliki agama. Beberapa negara yang memiliki kriminalitas teritinggi bahkan ada di negara yang patuh dan fanatik agama seperti Israel, Arab, India, malaysia dan lainnya. Banyaknya pekerja Indonesia yang mengalami tekanan dan penyiksaan dinegara tersebut menjadikannya sangat berbanding jauh dengan agama yang diajarkan. Berbeda dengan Negara seperti Korea, yang rata-rata warganya tidak memiliki agama bahkan memiliki persentase kriminalitas yang sangat rendah, yang membuat pekerja Indonesia ramai-ramai untuk bisa bekerja di negara yang terkenal akan Ginseng tersebut.

Seperti kejadian Bom Thamrin beberapa waktu lalu, ISIS yang membawa agama Islam merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas bom thamrin disebut-sebut sebagai sekelompok orang Islam tak bermoral. Tidak hanya merugikan banyak orang tetapi juga mencabut banyak nyawa karena keyakinan mereka pada agama yang mereka anut.

Faktanya, ISIS bukanlah seseorang yang memiliki "AGAMA" tetapi sekumpulan orang yang memiliki pemikiran atas apa yang mereka yakini dan mereka tuangkan kedalam hal-hal yang sebenarnya tak diakui dalam ajaran agama manapun tetapi mereka membawa bendera Islam. Sehingga , banyak yang memandang sebelah mata Agama Islam dan menjadikan Agama ini buruk dimata dunia. Padahal, agama tak pernah mengajarkan salah, kesalahan terjadi pada diri seseorang bukan karena agama tetapi  karena niat dan pikiran negatif yang membuat seseorang menjadikan dirinya buruk.

Jadi, Perbuatan baik seseorang tidak dinilai dari agama atau suku yang dianutnya. Tetapi jika seseorang berbuat hal baik, itu bukan karena bagaimana agama mengajarkannya, tetapi karena perilaku atau sifat positif yang dimilikinya.

Alangkah baik jika kita menjalankan perintah-perintah agama dari segi positif dan menjauhkan hal yang dilarang oleh Agama. Jangan menganggap agama sebagai "KTP" tetapi jadikan agama sebagai pedoman hidup ke arah yang positif.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun