Mohon tunggu...
risa marisa
risa marisa Mohon Tunggu... -

lagi belajar menulis.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pilihan Yang Mantap [Pilkades Rangkat]

11 November 2011   07:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:48 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hape Risa berdering. Telpon dari mas Hans, sepupunya.

“ Risa, kamu pulang dong ke Rangkat. Besok udah pemilihan.” Suara mas Hans terdengar penuh harap. Risa tercenung beberapa saat.

“ Oh, iya, kak. Aku hampir lupa. Iya, sekarang juga aku beres-beres. Lupa, keasyikan kerja.”

Risa segera mengambil tas di atas lemari. Memasukkan beberapa helai pakaian. Setelah berganti pakaian, dia bergegas keluar. Pamit ke pemilik kost lalu buru-buru naik angkot di depan rumah.

Setelah menempuh perjalanan selama 4 jam, Risa tiba di depan gerbang Desa Rangkat. Sore menjelang. Bayangan bukit Naras terlihat indah dihiasi mentari Jingga. Risa tersenyum riang. Matanya mencari ojek untuk tumpangan masuk ke desa.

Dari kejauhan nampak pemuda kribo sedang mengendarai motor dengan santai. Risa melambaikan tangan dan memasang senyum seindah pelangi.

“ Numpang ya mas, tidak gratis kok. Ntar aku bayar.” Tawarnya dengan senyum manis tetap tersungging.

“ Boleh..boleh..tidak bayar juga nggak apa-apa.” Ucap si pemuda yang tak lain adalah Kang Inin.

Risa segera duduk di belakang Kang Inin.

“ Rame ya..mas.” Kang Inin mengangguk.

“ Besok udah pemilihan ya?” Kang Inin mengangguk lagi.

“ Mas pilih siapa?”

“ Rahasia.” Jawabnya singkat. Risa makin penasaran.

“ Kalau aku pilih mas Hans.” Alis Kang Inin terangkat.

“ Oh, mantap.”

“ Kenapa, mas?”

“ Pilihan yang pas. Tidak salah pilih. Jangan berubah pikiran lagi ya.”

Tak ada pembicaraan lagi selain suara motor yang menderu. Setelah sampai di ujung desa, Kang Inin menghentikan motornya.

“ Maaf, neng mau kemana?” tanyanya ragu. Risa tertawa menyadari dirinya yang lupa memberitahu alamat yang akan di tuju.

“ Rumah mas Hans.” Jawabnya kalem. Kang Inin tersenyum miris. Dia sudah terlalu jauh membawa motornya. Seharusnya sejak tadi mereka tiba di depan rumah mas Hans. Dengan lesu, Kang Inin memutar motornya menuju rumah calon kades itu.***

___________________________________________________

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun