Mohon tunggu...
risa marisa
risa marisa Mohon Tunggu... -

lagi belajar menulis.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bukan Sekedar ECR

31 Oktober 2011   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata pepatah ingatan bisa lupa namun tulisan tidak, ternyata memang benar adanya. Kata mama, rasa kasihan itu lebih abadi daripada cinta. Cinta bisa saja hilang, namun saat rasa kasih masih dimiliki seseorang, maka pantang baginya untuk menyakiti seseorang yang mencintainya.

Cinta yang awalnya membara bisa saja meredup dan hilang. Banyak alasan saat ingin menyatukan cinta. Namun ketika rasa cinta itu hilang, banyak juga alasan untuk memutuskan ikatan yang telah terjalin. Segala hal yang dulunya menjadi rayuan agar bisa mendapatkan sang bunga, kini menjadi alasan untuk meninggalkan. Begitu mudahnya menyatakan cinta lalu melupakannya, menganggap seolah tak pernah hadir dalam hatinya.

Cinta dihatimu mungkin telah hilang. Aku mungkin sedih, tapi lebih menyakitkan hati, saat rasa kasihmu juga hilang. Kau seolah lupa segala hal yang kau mulai dulu. Mungkin sudah tabiatmu. Demi mendapatkan perhatian dari banyak orang, kau rela melakukan apa saja. Walau harus menyakiti seseorang yang menyayangimu, yang selama ini berada di dekatmu, setia menemanimu dalam suka dan duka.

Hati manusia memang tak bisa ditebak, begitu juga hatimu. Siapa yang menduga, rayuanmu yang dulu semanis susu kini berubah menjadi racun. Tanpa sadar aku mungkin telah meminum racun itu. Kini aku hanya tinggal menunggu waktu. Menanti penderitaan ini berakhir, seperti juga hidupku.

Ini bukan hanya sekedar ECR tapi ini adalah kenyataan. Jangan pernah menghindar demi menjaga kehormatanmu. Menganggap semua tak pernah ada. Mungkin saja saat ini kamu terkena amnesia, hingga menjadi tak ingat apa-apa lagi. Haruskah aku memperlihatkan bukti-bukti saat kita merasakan cinta yang begitu membara?

Tapi aku hanya bisa mengurut dada. Menenangkan perasaan dan meminta pertolongan dari yang kuasa. Mungkin memang sudah tabiatmu, mudah menyakiti. Sesalnya aku, terlanjur memberi ruang di hatiku untukmu. ****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun